perihal memilih

20 0 0
                                    

Aku memilih kamu, kamu memilih dia, dia memilih yang lain.

Ada yang salah dengan pilihan setiap orang? Harusnya ga ada. Kenapa? Ya pilihan bisa jadi masuk dalam hak asasi manusia alias hak yang paling mendasar dalam kehidupan seorang insan yang harus bukan seekor sapi. Tapi justru dari pilihan itulah hidup berwarna. Terlalu berwarna malah.

Bisa dibayangkan kalo hidup memang tidak ada pilihan sama sekali? Ya udah hidup lurus sesuai kehendak Ilahi. Kayaknya juga ga seru. Untung Tuhan memberi kita kemampuan untuk memilih. Tapi karena memilih bisa berarti mengeliminasi yang lain, mungkin itu adalah satu-satunya masalah yang ada. Menjadi orang yang dipilih atau tidak, bisa jadi peluang terjadinya konflik. Tapi itu hidup. Membiasakan untuk dipilih dan tidak mungkin juga bukan perkara mudah. Terlihat sederhana tapi sebenarnya rumit.

Tapi memilih juga merupakan kemampuan manusia. Aku juga ga yakin apa ada binatang yang bisa memilih serumit manusia memilih. Aku rasa belum ada. Semisal ada, tolong tulisan ini direvisi, kalo bisa juga dihapus dari peredaran.

Sayangnya, sedari TK, manusia Indonesia belum bisa memilih dengan baik. Masih berada dalam pilihan moralistik antara yang baik dan tidak. Sedang ada ruang diantara yang baik dan tidak. Maka dari itu mungkin itulah alasannya soal-soal pilihan ganda digandrungi oleh para pembuat soal dibanding dengan soal uraian.

Maaf, tulisan saya ini ngawur dan cuma berimajinasi. Mencoba curhat yang dibumbui logika supaya terlihat cerdas dan ini adalah upaya untuk mencitrakan diri yang cerdas.

Otak serong KananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang