anak nakal

17 0 0
                                    

Aku anak nakal kau tak akan suka padaku hingga kau mengerti...

Lagi-lagi lagunya Endank Soekamti membuat saya berpikir dan merenung. Apa yang salah dengan menjadi anak nakal? Aku rasa setiap manusia dewasa membutuhkan masa "nakal"-nya sendiri. Nakal adalah sebuah jalan eksplorasi bagi setiap orang untuk mencoba dan mencicipi bagaimana rasanya berada di luar "peraturan".

Ketika dalam perjalanan menuju kampus, saya teringat dengan murid-murid yang dulu pernah belajar bersama saya di Semarang. Rata-rata yang masih ingat dengan saya dan setia berkirim kabar adalah murid-murid yang punya cap "nakal" di sekolah. Mereka merokok di luar sekolah, membolos jam pelajaran, tidak mengerjakan PR, dan sering mengantuk di dalam kelas. Tapi saya tetap berpegang teguh bahwa masa "nakal" itu perlu Credo saya tetap semua orang harus nakal. Nakal disini lebih saya artikan sebagai tidak taat aturan dan biayak'an dalam bahasa jawanya. Jika seseorang waktu kecil tidak nakal maka saya percaya ketika dewasa ia akan nakal. Masa nakal ini perlu untuk semua orang karena mereka perlu eksplorasi dengan hal-hal yang mungkin ada di luar peraturan atau norma di masyarakat. Sehingga mereka memiliki waktu dimana mereka sendiri melihat apa yang terjadi dalam masyarakat. Ketika mereka sudah sedikit terpuaskan dengan eksplorasi mereka, mereka akan berhenti dan mulai berpikir.

Nakal tidak selamanya destruktif saya rasa. Mungkin anda-anda sekalian juga sudah melihat sendiri bagaimana anak-anak nakal justru memiliki energi yang lebih besar dan pikiran yang lebih kreatif. Kebiasaan mereka yang tidak membatasi diri akan membawa mereka sendiri kepada imajinasi yang ada di luar batas norma dan peraturan. Mereka diperlukan untuk memberikan sudut pandang baru kepada masyarakat. Walau demikian, tidak semua elemen masyarakat menerima anak-anak ini dengan pikiran yang terbuka. Banyak stigma negatif dan represi yang berlebihan terhadap mereka. Tidak ada ruang negosiasi yang terbentuk antara mereka dan beberapa pihak, seperti yang kerap terjadi di sekolah. Terlalu banyak kejadian yang langsung menghukum anak "nakal" tanpa didengar dulu ceritanya. Atau mereka seperti sudah hafal alasan mereka berbuat nakal. Nampaknya sudah ada jalur penghakiman yang sudah di luar kepala ketika mereka nakal. Ya walaupun memang banyak pula murid-murid yang bebalnya luar biasa dan masih seenaknya sendiri dalam menjalani hidup. Toh, bukankah banyak dari tokoh masyarakat juga seperti itu. Eh ..

Otak serong KananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang