sok intelek

37 3 0
                                    

Ada kecenderungan yang aneh ketika semua orang baru saja mengenal teori ini atau teori itu. Disadari atau tidak, apapun yang kita baca dengan kesungguhan hati, akan berdampak bahkan hingga ke wilayah keseharian. Sebagai contoh, saya sedang mendalami buku-buku yang bertemakan psikoanalisa yang bertujuan untuk mengulik apa yang ada di balik jiwa. Disadari atau tidak, apa yang saya katakan bahkan hingga ke ranah bercanda akan terpengaruh dengan apa yang saya baca. Bercandaan saya mungkin saja menjadi lebih sarkastik, sok tahu dan menggunakan istilah-istilah yang ada dalam topik psikoanalisa.

Nah kecenderungan yang aneh (dengan menggunakan istilah-istilah dan pola pikir dari bacaan yang baru saja dibaca) menjadikan setiap orang insan yang sok intelek. Kenapa saya sebut sok intelek? Karena sebenarnya yang kita pakai hanyalah pola pikir dan istilahnya dan hanya berhenti disitu. Berpuas diri untuk dianggap sebagai insan intelektual dan tidak melanjutkan atau menapakkan langkah ke tahap berikutnya yaitu tahap berpikir kritis dengan bacaan yang sudah kita baca.

Maka menjadi hal yang sangat wajar ketika negeri kita kaya akan orang yang sok intelek ketimbang orang-orang kritis yang sebenarnya lebih diperlukan disini. Karena masyarakat kita pun juga terkadang kagum dan mendewakan orang-orang yang intelek ini tadi tanpa paham pola pikir yang dipakai sebenarnya adalah pola pikir pjnjaman yang tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Masyarakat kita terperangah dengan orang gila semacam viki prasetyo yang seperti burung beo berbicara tanpa memahami apa yang ia bicarakan. Terlihat cerdas bukan?

Otak serong KananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang