entah

12 0 0
                                    

Kalo semua orang sekolah, kuliah cuma demi menyambung hidup secara ekonomi, tentu saja ilmu ilmu yang laku "dijual" adalah ilmu ilmu yang bersifat praktis. Entah angin apa yang tiba tiba semilir di telinga saya setelah saya menghadiri kelas bersama pak b. Tiba tiba saja saya merasa bahwa dunia ini penuh kecurigaan. Bahwa ada berjuta juta orang di luar sana yang berjuang sekolah, memahami teori ini dan itu tidak untuk membuat kehidupan yang lebih baik. Tetapi justru malah membuat kehidupan yang penuh tipu daya. Begini deh saya kasih contoh. Orang belajar ilmu psikologi bukan untuk menyadarkan dirinya akan kehidupan atau kepribadiannya lebih jauh, tapi ilmu psikologi justru menjadi tren karena mereka dipakai untuk menipu orang yang bekerja dan mau untuk dieksploitasi terus menerus. Orang akan "dibaca" sebagai individu yang pantas atau tidak dalam bekerja. Bahkan lebih parahnya lagi, mereka diberi "harapan" sehingga mau dieksploitasi lebih giat dan giat setiap harinya. Kadang juga, mereka kehilangan keluarga dan sanak saudara gegara mereka sudah terlalu dilahap oleh "harapan" yang diciptakan melalui ilmu psikologi tersebut.

Ilmu ilmu teknik yang praktis pun menjadi laku di pasaran lantaran kehidupan ekonomi membutuhkan anak anak teknik sebagai manifestasi mereka. Membutuhkan anak anak teknik untuk merancang dan membangun tempat tempat yang secara ekonomis akan sangat menguntungkan. Semuanya sudah dikuasai oleh pasar. Lalu saya merasa bahwa sekolah secara formal berubah bentuk menjadi sekolah yang amat sangat mengagungkan unsur unsur teknik. Misalnya saja, murid dikatakan pintar jika mereka menguasai (matematika, ilmu hitung lainnya, dan bahasa inggris). Bahkan mereka sama sekali tidak memperhatikan kecerdasan yang lain, yang pastinya tidak bernilai ekonomis.

Lantas apa iya kita mau terus terusan dieksploitasi secara suka rela dan tidak melawan? Jawaban saya adalah, saya sendiri baru sampai tahap penyadaran bahwa yang kita lakukan selama ini semua berdasarkan apa yang menjadi "good sense". Saya sendiri masih gelisah, hal apa yang bisa saya lakukan untuk terbebas dari hegemoni yang sudah amat sangat berakar dalam diri saya.

Otak serong KananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang