Chapter 9 - Salah Paham

813 79 1
                                        

Aku bangun pagi ini masih dengan perasaan campur aduk. Masih memikirkan siapa wanita itu. Entah kenapa aku rasanya ingin marah dengan yoongi. Aku menaiki mobil dan menemukan yoongi belum ada. Aku menunggu nya dan kemudian tak lama ia masuk.

"sejak kapan kau disini? Tanya yoongi.

"tadi" kata ku ketus. Masih memikirkan kejadian tadi malam.
Yoongi hanya menatap ku heran dan melajukan mobil.

"nanti malam mau beli makanan apa?" Tanya yoongi di perjalanan.

"terserah " jawab ku singkat.
Yoongi hanya menatap ku kesal dan diam. Dia tak tahu bahwa kini aku jauh lebih kesal darinya.

Sesaat setelah turun pun aku langsung pergi ke kelas tanpa berjalan menunggu yoongi. Kali ini yoongi kutinggal ku anggap tak ada.

Sesampainya di kelas membanting tas di meja dengan kasar. Membuat yerin terlihat bingung dengan sifat ku. Ya, memang biasanya aku selalu datang dengan ceria.

"apa ada masalah? " tanya yerin padaku.

"sangat ada" jawab

Aku menceritakan semua kepada yerin dengan mengebu gebu. Yerin juga menanggapi dengan menggebu gebu.

"ommo memang laki laki yang kejam, bisa bisanya ia bicara begitu di depan mu. Kau juga sudah tahu disakiti terus tapi masih saja menyukainya" yerin terlihat kesal.

"ya mau bagaimana lagii, jika aku bisa mengendalikan hati ku juga aku akan move on dari yoongi" kataku memelas.

"lalu bagaimana tentang kemah di gunung, apa kau sudah menanyakan nya? "

"ah aku sedang tidak mood berbicara dengannya, aku malas bertanya" jawab ku cemberut dan dijawab lengosan oleh yerin.

KRIING🔔 bell istirahat berbunyi, aku langsung membuka bekal yang kubawa dari rumah, aku masih trauma kekantin setelah kejadian kemarin.

"eunha ada yang mencari muu" teriak umji dari pintu padaku yang masih makan.

"siapa? " tanya ku.

"lihat lah saja sendiri " katanya membuat ku beranjak ke pintu melihat siapa yang mencari ku. Degg!! Itu adalah yoongi.

"mau apa? " kataku ketus.

"aku nanti pulang sekolah akan ada urusan sebentar dengan nayeon, apa kau mau menunggu?" tanya yoongi padaku.

Nayeon lagi nayeon lagi. Apa kah yoongi suka dengan nayeon? Aku sudah sangat camburu oleh lah kemarin di tambah lagi dengan ini.

"tak usah aku akan pulang sediri saja" jawab ku malas malasan.

"naik apa? " tanya yoongi.

"mungkin naik bus atau berjalan kaki" kataku ketus.

"ah takusah, jangan berjalan kaki atau naik bus, tunggu saja aku. Itu tidak lama, tunggu saja di dalam mobil. Ini kuncinya" kata yoongi memberikan kunci mobil padaku.

Aku mengambilnya dengan anggukan di sertai cemberut dan langsung berjalan ingin meninggalkan yoongi disana. Namun kurasakan tangan yoongi menahan tanganku.

"kau kenapa? " tanya yoongi datar padaku.

"tak apa apa" jawab ku bohong. Dasar laki laki tak peka. Katanya murid paling pintar di sekolah.
Aku melepaskan genggaman yoongi dan masuk kelas ku dan meninggalkannya.

***

Waktu pulang sudah sejak tadi, aku juga sudah menunggu yoongi di mobil sejak tadi aku hanya memainkan ponsel ku. Aku hendak mencari headset ku di dalam tas namun kusadari kotak bekal ku tak ada di tas.
Aku menepuk dahi mengingat bahwa kotak bekal ku ada di bawah meja ku. Dengan malas malasan aku keluar hendak mengambil kotak makan ku.
Aku menyusuri koridor sekolah yang sangat sepi, hanya ada aku. Namun mataku menangkap sesuatu.

MY HOMEMATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang