Eunha memulai paginya dengan suntuk, mata yang lesu karena terlalu banyak begadang tercetak jelas disana. Ia jelas tak bisa tidur karena pembicaraan dengan ibu yoongi semalam. Ia ingin mengubah keputusannya tapi ia takut terlihat tak berpendirian. Apa kata yoongi kalau ia tiba tiba merubah keputusannya. Apa kata orang tua nya dan orang tua yoongi. Bisa bisa yoongi dan orang orang mentertawakannya di belakang karena keplin-planan nya itu.
Ia berjalan menuju ke bawah, lebih tepat nya kedapur. Ia tak tahu sekarang jam berapa, yang jelas sudah tak bisa di kategorikan pagi lagi, ia kesiangan, mungkin ini jam 9. Sesampainya ia di bawah ia menemukan yerin dan taehyung. Taehyung yang duduk di depan tv dan yerin yang mencuci piring.
"pagi" sapa eunha sekena nya yang hanya dibalas senyuman oleh yerin dan taehyung.
Eunha menyeduh teh hangat nya. Lalu membawanya ke depan tv bersama taehyung. Mencoba bergabung menonton tv walau pikirannya tak disana."bagaimana semalam? " tanya taehyung sambil tetap fokus ke tv didepannya. Eunha melirik taehyung lama.
"aku yakin kau sudah tahu" ucap eunha lalu menyesap teh nya.
"ya, aku sudah tahu. Tapi yang kutanyakan bukan itu. Yang kutanyakan, bagaimana semalam? Bisa tidur dengan nyenyak? " tanya taehyung santai membuat eunha gugup sendiri. Apa ia sekentara itu sampai taehyung tahu semalaman ia tak tidur nyenyak?
"aku yakin kau juga sudah tahu" balas eunha. Taehyung hanya tersenyum geli. Eunha mengernyitkan dahinya, ia pikir taehyung akan memarahinya atau setidaknya menyindirnya karena telah menolak sahabatnya.
"kau tak marah? " tanya eunha heran.
"untuk apa? "
"karena aku menolak yoongi" jawab eunha kecil.
"tidak, untuk apa aku marah. Itu urusan kalian" ujar taehyung santai. Eunha meremas remas tangan nya sendiri.
"aku hanya penasaran" lanjut taehyung.
"apa? " tanya eunha sambil mendongak.
"apa alasan mu menolak yoongi? " tanya taehyung, kali ini ia memutar kepalanya sehingga benar benar menatap eunha.
"aku hanya... merasa kurang pantas" ucap eunha sambil menunduk.
"memang nya standar pantas mu itu seperti apa? yang menilai pantas atau tidak nya kau itu yoongi. Kalau yoongi merasa dirimu tak pantas untuk nya, ia akan meninggalkan mu sejak lama" ujar taehyung dengan nada yang menenangkan. Eunha terdiam tak tahu harus menjawab apa, karena yang diucapkan taehyung memang benar.
"apalagi alasan mu?" tanya taehyung.
"tidak ada" jawab eunha pelan.
"ada. Pasti ada " jawab taehyung cepat. Eunha dia tak bergeming.
"aku tahu. Kau meragukan yoongi, kan? " tebak taehyung. Eunha lagi lagi hanya diam.
"aku tahu kau meragukan perasaan yoongi, kau merasa yoongi tak menyayangi mu sebanyak kau menyayangi yoongi. benar kan? " kali ini eunha mengangkat kepalanya sebentar sebelum akhirnya menunduk lagi.
"iya" jawab eunha pelan hampir tak terdengar di iringi anggukan. Taehyung menghela nafas.
"kau ingin yoongi seperti apa agar kau percaya dengannya? "
"aku tak tahu" jawaban eunha semakin melemah, dan sejak tadi ia menunduk di depan taehyung.
"yoongi itu tak menunjukkan perasaannya dengan terang terangan, ia bukan tipe laki laki yang seperti itu, tapi aku tahu sebagaimana perasaan nya untuk mu. Apa perlu kuceritakan sedikit buktinya? " tawar taehyung. Eunha mengangkat kepalanya, menatap taehyung seolah berkata 'iya'. Taehyung tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE
FanfictionYoongi si cowok super pintar harus tinggal bersama eunha si cewek bodoh?