"nanti malam siap siap kujemput, ibu bilang ingin bertemu dan makan malam bersama" kira kira seperti itu kata kata yoongi tadi pagi membuat eunha badmood. Ia sedang menjalankan misi 'marah' nya akibat yoongi yang mengusirnya tempo hari dari apartemen yoongi, padahal eunha bersikeras ingin menginap satu malam lagi tapi yoongi menolak keras.
Eunha ingin menolak, tapi tak bisa karena ajakan itu menyangkut ibu yoongi, eunha sendiri tak berani, bagaimanapun juga ibu yoongi sangat baik dan menyayanginya bagaimana bisa eunha menolak ajakan makan malam itu.
Seperti ingin menambah kekesalan eunha, yoongi malah telat menjemput nya selama sejam, dan bukannya minta maaf ia malah memburu buru eunha agar cepet, sungguh membuat eunha makin naik darah.
Selama di mobil eunha hanya diam, matanya terus melihat keluar jendela untuk menghindari tatapan yoongi. Pokoknya eunha sebal luar biasa!
Ditambah lagi karena saat sampai restoran ternyata ayah dan ibunya juga ada disana bukan hanya ayah dan ibunya yoongi, ia kesal entah kenapa merasa jadi orang bodoh yang tak tahu apa apa, apalagi saat ia melirik yoongi yang terlihat biasa menandakan bahwa laki laki itu tahu mengenai hal ini. Sungguh hari yang menyebalkan! Ia sebal dengan semua orang."eunha, makan pelan pelan" tegur ibunya melihat eunha makan dengan sedikit kasar diiringi wajah cemberut. Eunha mengangguk patuh.
"tak apa, sepertinya eunha lapar" sahut ibu yoongi dengan tawa renyah.
Eunha benar benar bingung dan kesal, untuk apa di adakan nya makan malam inipun ia tidak tahu. Tiba tiba kedatangan ayah dan ibunya juga membuat nya kaget.
"sebenarnya makan malam ini untuk apa sih? " eunha akhirnya bersuara, sudah tak tahan lagi menahan rasa ingin tahu nya.
"makan dulu ya" tegur ibunya membuat eunha lagi lagi mengangguk patuh. Wajah cemberutnya tetap hinggap di wajahnya. Dilirik nya wajah yoongi yang duduk disebelahnya, tetap santai seakan tak terjadi apa apa. Hingga selesai makan pun yoongi tetap fokus pada makanan nya tanpa melirik eunha yang sejak tadi memperhatikannya.
"aku sudah selesai makan, terimakasih makanan nya" ucap eunha sembari menaruh sendoknya. Ibu yoongi menatapnya dengan senyuman hangat.
"eunha, kemarin katanya eunha habis bersekolah di Jerman ya? " tanya ibu yoongi bersuara lembut.
"iya" angguk eunha.
"kenapa tak pamit dengan Bibi, sih? Bibi kan kangen" ucap ibu yoongi protes. Eunha tersenyum lebar menunjukan gigi rapi nya.
"iya Bibi, maaf" ucap eunha.
"sudah selesai sekolahnya? " kali ini ayah yoongi yang berbicara.
"sudah paman " jawab eunha dengan senyum kecil.
"berarti sudah bisa menikah dong? " lanjut ayah yoongi. Eunha membeku seketika, agak kaget dengan pertanyaan barusan. Ia menengok kearah yoongi meminta bantuan tetapi yoongi sama sekali tak menatap nya malah terlihat santai seolah tak mendengar apapun.
"eh? Maksudnya? " tanya eunha dengan tampang bingung. Para orang tua malah tertawa renyah. Ibunya menggenggam tangan nya yang berada di atas meja.
"eunha, paman itu bertanya padamu, apa kau sudah siap menikah atau belum " jelas ibunya dengan lembut sambil tertawa ringan.
"m me menikah? " tanya eunha lagi memastikan pertanyaannya. Para orang tua mengangguk serentak.
"dengan siapa? " tanya eunha lagi.
"Jadi begini eunha, " suara ibu yoongi memasuki gendang telinganya.
"sejak kecil, kau dan Yoongi itu sudah di jodohkan, tapi kami takkan memaksa apabila kalian tidak menghendakinya, kami hanya berencana, kalian berdua yang memutuskan" jelas Ibu yoongi. Eunha sedikit ternganga mendengar penjelasan barusan. Eunha menengok ke arah yoongi, berharap laki laki itu mengeluarkan komentar, tapi ternyata nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE
FanfictionYoongi si cowok super pintar harus tinggal bersama eunha si cewek bodoh?