Chapter 37-Haruskah?

611 67 2
                                    

Terlama update, ada yg masih nungguin kah?

Ujian semester sudah selesai sejak dua minggu yang lalu. Hari ini hari pertama mereka masuk sekolah setelah libur panjang. Kelas mereka tak di rombak sama sekali masih tetap seperti kelas 10. Hanya berpindah ruang saja, orang orang nya masih tetap sama saja.

Resmi pula hari ini mereka menjadi kakak kelas dan memiliki adik kelas. Selain perubahan itu mungkin semuanya masih sama, entah hubungan yerin dan taehyung maupun hubungan eunha dan yoongi. Semua nya masih sama.

Eunha menatap ponsel nya sejak tadi membuat yerin jengah karna merasa di abaikan.

"eunhaaaaaa, ada apa sih di ponsel mu sampai mengabaikan aku?" ucap yerin menyuarakan pikirinnya.
Eunha masih belum menjawab, masih terdiam. Menimang nimang haruskah ia memberitahu yerin atau tidak.

"eunhaaaaa..." rengek yerin lagi sambil mengguncang tubuh eunha. Eunha menghela nafas nya berat, menaruh ponselnya di atas meja nya. Eunha memutar tubuh nya ke arah yerin.

"yerin..." eunha mulai membuka mulut nya. Sedangkan yerin terlihat antusias menunghu lanjutan dari kata kata eunha.

"kau tahu sekolah musik di jerman?" lanjut eunha.

"sekolah musik?" tanya yerin pada eunha, eunha mengangguk.

"di jerman?" tanya yerin lagi pada eunha dan lagi lagi dibalas anggukan oleh eunha.

"yang mana? Sekolah musik di jerman kan banyak" jawab yerin enteng membuat eunha gemas sendiri dengan tingkah yerin.

"yang ituuu, yang sangat ingin ku masukiii sejak lama" lanjut eunha greget dengan tingkah yerin. Yerin tampak berpikir sebentar.

"ahhh! Aku tau, GMS bukan? German Music School?" ucap yerin akhirnya.

"iya itu" ucap eunha gemas.

"nah, kenapa memang nya?" tanya yerin bingung arah pembicaraan ini. Eunha tampak berpikir sejenak hendak melanjutkan pembicaraan.

"kenapaaaaaa" kini giliran yerin yang gemas karena tingkah eunha.

"akuu.... Aku mendapat undangan dari sekolah itu" ucap eunha pelan namun masih jelas di dengar yerin.

"HAH?! Selamaaaatttt" ucap yerin sambil memeluk eunha, sedangkan eunha hanya pasrah dan meringis melihat sikap berlebihan yerin.

"lalu lalu? Bagaimana? Bagaimana kau bisa dapat undangan dari GMS? " lanjut yerin setelah melepaskan pelukannya.

"sebenar nya, beberapa bulan yang lalu aku mencoba mendaftar di sana, aku mengirim video ku bernyanyi. Ya awalnya aku sih iseng iseng saja, aku pikir mustahil aku akan di terima. Tapi pagi ini aku mendapat balasan surat dari sana, dan ya begitulahh" ucap eunha bercerita pada temannya yang sejak tadi menyimaknya dengan sangat seksama.

"jadi bagaimana? Kau akan ambil kan?" ucap yerin mendukung. Namun wajah eunha berubah kalut.

"itu diaa, aku tak tau akan menerima tawarannya atau tidak" lanjut eunha. Yerin melongo mendengar kata kata eunha. Tak percaya kata kata itu meluncur dari mulut eunha.

"hah? Apa lagi yang kau pikirkan eunha, sejak dulu kan kau sudah mengimpikan bersekolah disitu, kenapa malah ragu? Pokok nya kau harus menerima tawaran itu, kesempatan tak datang dua kalikan?" yerin kukuh mendukung eunha.

"aku, a aku tak mau jauh dari kalian disini, dari appaku juga ibu, tak mau jauh dari sahabat sahabat ku, kau, taehyung, terutamaa.... Yoongi" ucap eunha lemah. Eunha menundukkan kepalanya sambil memainkan jarinya kalut. Yerin menatap eunha, ia paham keadaan eunha sekarang. Namun cita cita itu juga penting kan?.

MY HOMEMATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang