Chapter 25 - Truth Or Dare

633 70 3
                                    

Malam ini malam terakhir mereka berkemah. Besok pagi mereka sudah harus berkemas dan kembali ke seoul. Karena ini malam terakhir para siswa meminta kebebasan kepada panitia. Setelah para siswa yang memohon tak henti henti pada panitia, akhirnya panitia mengizinkan karena sudah pusing mendengar rengekan para siswa.

Mereka terpecah menjadi banyak kelompok. Orang orang sibuk dengan geng masing masing. Tapi eunha sibuk dengan pikirannya sendiri. Hari ini ia hanya berbicara dengan yoongi saat pagi tadi.

Bahkan saat makan pagi siang dan malam pun eunha tak ada niatan bicara dengan yoongi. Membuat yerin heran sekaligus geleng geleng kepala melihat tingkah laku temannya. Biasanya walau eunha marah pada yoongi gadis itu akan tetap dekat dekat dengan yoongi. Namun kali ini benar benar berbeda. Sedangkan yoongi? Ia terlihat acuh tak acuh.

Kini mereka berdua sedang ada ditenda mereka. Yerin sedang mengemas pakaian mereka sedangkan eunha sedari tadi hanya melamun sambil memeluk lututnya. Mereka berdua tidak ikut serta dengan keramaian yang ada diluar. Yap, diluar para siswa sibuk bermain dan bercengkrama membuat kebisingan, namun mereka didalam tenda hanya sibuk dengan keheningan masing masing.

"yak!! Kau masih belum ingin cerita?" tanya yerin tak tahan melihat keadaan eunha seperti ini. Eunha seperti mayat hidup.

"hah? Cerita apa?" tanya eunha dengan tatapan kosong nya. Ia sama sekali tak menengok ke arah yerin bahkan suaranya sangat lesu saat menjawab. Yerin menghembuskan nafas berat. Yerin memang sudah paham jika menghadapi sahabatnya ini butuh kesabaran extra.

"apa kau akan terus terusan seperti ini? Ada apa? Sejak kemarin siang kau seperti ini, pasti ada hubunganya dengan yoongi kan?" tebak yerin tepat. Kini giliran eunha yang menghembuskan nafasnya panjang. Seperti orang putus asa.

"kemarin aku menguping"eunha mulai bercerita. Yerin menghentikan aktivitas nya dan mendengar cerita eunha dengan seksama.

"aku menguping pembicaraan nayeon dan yoongi. Mereka membicarakan ku. Inti dari obrolan mereka adalah aku bodoh dan yoongi benci gadis bodoh" eunha menghembuskan nafasnya lagi. Yerin menatap iba sahabat nya, merasa prihatin pada eunha saat ini.

"aku tau itu benar, aku tau aku bodoh, tapi kenapa harus yoongi yang bicara? Dan kenapa harus dengan nayeon? Kenapa yoongi tak bilang bahwa kami berpacaran? Bukankah ini semua ide nya untuk berpura pura pacaran? Aku pikir aku bisa benar benar membuat yoongi jatuh cinta padaku, namun ternyata ia malah membenci gadis bodoh sepertiku. Dan aneh nya aku masih mencintai yoongi" lanjut eunha dengan masih menatap kosong kedepan. Ia benar benar terlihat seperti orang yang frustasi. Yerin mendekat kearah eunha dan mulai menepuk nepuk punggung eunha. Ia tak tahu harus berkata apa pada eunha sekarang. Yang pasti kini yerin benar benar kesal dengan nayeon dan yoongi.

"hya?! Kalian berdua tidak keluar?" tegur taehyung tiba tiba menampakkan kepalanya di pintu tenda membuat eunha maupun yerin langsung menengok ke arah suaranya.
"ah tidak" tolak eunha dengan wajah lesu, eunha benar benar tak ada niatan untuk ikut bermain di luar sana. Ia ingin sendiri dan menenangkan pikirannya.

"wae?" tanya taehyung tidak puas dengan jawaban eunha, sedangkan yerin sedang menatap taehyung tajam. Kesal dengan pria itu yang benar benar tidak peka dengan kondisi. Yerin benar benar ingin memukul kepala taehyung saat ini.

"tidak, hanya sajaa...... Diluar dingin" jawab eunha beralasan. Taehyung nampak terdiam sejenak. Yerin berharap taehyung bisa membaca situasi dan meninggalkan tenda itu sesegera mungkin. Yerin menatap taehyung dengan harapan besar melihat taehyung kini mengangguk angguk kecil.

"oke kalau begitu kita main disini saja" lanjut taehyung membuat yerin langsung membelalakan matanya tak percaya laki laki itu benar benar tak bisa membaca suasana.

MY HOMEMATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang