Chapter 51-Hello

803 68 7
                                    

Ada banyak hal yang tidak kita ketahui di dunia ini. Tapi diantara beribu hal yang tak kutahu, aku hanya ingin tahu perasaan mu kini.

Setelah telepon singkat waktu itu, yoongi benar benar tak pernah mencari eunha lagi. Membiarkan gadis itu bebas dengan pilihannya. Membiarkan dirinya tetap diam tanpa mencoba mengubah apapun.

Tak ada yang banyak berubah. Ia tetap dingin, yerin dan taehyung tetap didalam zona pertemanan yang menyebalkan. Ia masih terus menjadi saksi dan pengamat hubungan dua orang itu. Yerin dan nayeon pun semakin dekat,bahkan sudah tak terpisahkan. Nayoung tak pernah mencoba mendekatinya lagi, dan itu membuatnya lega. Eunha? Gadis itu juga tetap menghilang. Hingga kini, ditahun ketiga gadis itu menghilang, Yoongi tetap membiarkannya menghilang seperti apa yang diinginkan gadis itu.

Ia sendiri?  Setelah berunding keras dengan ayah nya, ia sepakat menjadi pengurus perusahaan ayahnya, menggantikan tugas sang ayah yang kini makin tua. Yoongi tak mengeluh, ia tahu sebagai anak satu satunya, ia harus menjalani ini. Meskipun awalnya ia memaksa untuk menjadi dokter, tapi inilah kenyataan yang kini dihadapinya.

Ini sudah tahun ketiga eunha menghilang dari tatapan matanya dan juga hidupnya. Sampai kelulusan SMA nya pun, ia benar benar tak pernah melihat eunha lagi.
Tak ada yang tahu perasaan Eunha kini. Dan juga tak ada yang tahu perasaan Yoongi kini. Apa kah masih saling menyimpan rasa atau sudah saling menyimpan kenangan?

Entah lah. Satu orang yang jelas menjadi saksi hidup keduanya adalah Yerin.

***
"pak, ini laporan minggu ini " seorang wanita dengan tubuh yang terbilang menarik menaruh tumpukan kertas di meja yoongi. Yoongi hanya mengangguk sedikit tanpa menoleh sedikit pun. Wanita tersebut menggigit bibir bawahnya dan pamit undur diri. Selalu begitu. Bos mereka yang tampan dan populer di kantor mereka itu benar benar tak tersentuh. Namun, ada rumor yang hingga saat ini masih di anggap percaya tak percaya oleh seisi kantor. Pak yoongi itu, hanya pernah sekali mencintai seorang wanita. Dan sampai saat ini, seisi kantor khususnya kaum hawa sangat penasaran dengan sosok itu.

"selamat siaaaaaaaaaaaaangggggg!!! " sapaan dengan nada menyebalkan itu terdengar di telinga Yoongi. Tanpa melihat siapa yang datang, yoongi bisa menebak siapa. Pasti Taehyung. Orang yang berani mengganggu nya dan masuk seenaknya keruangan Yoongi.

Taehyung duduk di depan yoongi yang mengabaikannya. Tak perduli, taehyung sudah biasa dengan sikap sahabatnya.

"aku membawa kabar bahagia " ucap Taehyung dengan senyuman yang tak lepas dari bibir nya.

"ini" Taehyung menyodorkan undangan di atas tumpukan kertas yang kini di baca yoongi, membuat yoongi mau tak mau mengalihkan atensi nya.

"Tunangan? " yoongi buka mulut. Menatap taehyung sambil mengangkat sebelah alisnya.

"iya, aku dan yerin akan tunangan hehe " ucap Taehyung terkekeh bangga. Seakan mengejek laki laki di depannya kini.

"kenapa tak langsung menikah saja? " tanya yoongi enteng.

"menikah tak semudah itu" jawab Taehyung.

"hmm"

"selamat. " ucap yoongi seadanya.

"jangan hanya bilang selamat " cibir Taehyung.

"kapan menyusul? " tanya taehyung. Yoongi mencebik kesal.

"wanita di bagian keuangan yang suka menggoda mu itu cantik, badannya juga sexy, kau tak ada niatan untuk mengajak nya berkencan?  Tak usah memikirkan hal terburuk nya, kau pasti akan diterima" ceramah Taehyung membuat yoongi menatap tajam.

"tidak tertarik" singkat yoongi. Taehyung menghela nafas, sahabat nya satu ini memang susah. Padahal pilihan wanita terpampang di depan mata.

"padahal dibanding dengan 'dia' mereka lebih cantik, modis, pintar, dan berbadan bag-"

MY HOMEMATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang