Chapter 29 - Malam Istimewa

789 73 3
                                    

Maafin ya klo typo
.
.
.
.
.

Selama di perjalanan pulang eunha tak henti henti nya tersenyum dengan sesekali mengoceh. Sedangkan yoongi hanya terdiam tak menanggapi sama sekali. Ya, eunha juga sudah paham dengan sikap yoongi. Eunha juga tak melepas pelukannya nya pada lengan kiri yoongi, padahal eunha berharap bisa menggenggam lengan yoongi namun sayangnya yoongi malah memasukkan tangan nya dalam saku celana.

Kini mereka sudah bersada di depan pintu rumah. Eunha terus saja mengoceh sedangkan yoongi hanya terdiam sambil membuka pintu rumah.
Eunha segera masuk, kini ia sudah tak lagi memeluk lengan yoongi, ia berjalan mendahului yoongi.

"eunha" panggil yoongi pada eunha membuat si empunya nama menengok.

"hm?" kata eunha dengan senyuman masih di wajahnya. Sungguh dapat membuat semua orang yang melihat nya gemas.

"kau, jangan pernah minum dengan pria apa lagi jika aku tak ada" kata yoongi dengan tatapan mata yang tajam dan serius.

"i i iyaa" kata eunha. Yoongi langsung berjalan mendahului eunha keatas, kini eunha ikut menaiki tangga di belakang yoongi. Mereka bergegas masuk kamar masing masing. Kamar mereka berdua sampingan, sebelum memasuki kamar eunha melirik ke arah yoongi sebentar namun yoongi sama sekali tak melirik kearah nya. Eunha cemberut kecewa, kini sifat dingin yoongi yang seperti biasanya sudah kembali padahal ini hari pertama mereka. Eunha memutar kunci kamar nya dan segera membuka kenop pintunya.

"eunha..." panggil yoongi tiba tiba di sebelahnya, lebih tepatnya di depan kamar yoongi.

"hmm?" kata eunha menengok dengan cemberut. Yoongi tak menjawab malah mendeket kearah eunha dan mencubit pipi sebelah kanan eunha membuat eunha mengernyit heran.

"hm? Kenapa?" tanya eunha tak mengerti maksud perlakuan yoongi.

"kau juga tak boleh membiarkan pria lain melakukan hal seperti ini pada mu" kata yoongi terdengar seperti sebuah perintah, eunha hanya bisa mengangguk patuh mendengar perintah pacar nya itu. Melihat anggukan eunha yoongi membalikan badanya dan langsung memasuki kamarnya, begitu juga eunha.

Eunha menutup pintu kamarnya lalu menyenderkan badannya di pintu. Eunha memegang dada nya yang sejak tadi terus berdebar kencang. Tak cukup itu eunha juga menangkup pipinya dengan kedua tangannya dan merasakan pipinya yang memanas sejak tadi. Eunha menurunkan tangannya menuju jaket yang kini melekat di tubuhnya. Eunha menghirup wangi parfum khas yoongi yang sangat disukainya. Kini eunha percaya bahwa tadi itu bukan mimpi. Eunha mengulang ingatan nya tentang kejadian tadi, saat yoongi mencium keningnya di jalan komplek yang sepi. Eunha tersenyum malu, dapat dirasakannya bahwa kini pipinya memanas lagi.

Lain dengan eunha, kini yoongi sudah berganti baju dengan kaos putih polosnya juga celana tidurnya, yoongi merebahkan badannya dengan tangan kanan yang dijadikannya sebagai bantal. Yoongi menatap langit langit kamarnya sendiri, tak bisa di pungkiri bahwa kini yoongi sedang mengingat kejadian tadi.

Eunha mengganti baju tidur nya panjang karna malam ini cukup dingin. Baru saja eunha hendak menarik selimutnya unruk bergegas tidur, tiba tiba......

PATS!!
Lampu mati.

"AAAAAAAAAAAKK" teriak eunha refleks, setelah itu eunha menutup mulutnya, sadar bahwa teriakannya tadi cukup keras. Namun eunha benar benar takut sekarang, tangan eunha bahkan sudah bergetar.

Yoongi yang berada dikamar sebelah dapat mendengar jelas teriakan eunha. Bahkan yoongi tau alasan eunha berteriak sekarang. Belum sempat yoongi mengecek keadaan eunha tiba tiba suara pintu yoongi mulai terdengar ketukan. Yoongi juga jelas sudah tau siapa itu. Yoongi berjalan menuju pintu kamarnya dan melihat sosok eunha yang menatap nya penuh harap dengan mata menahan tangis. Tanpa sempat berbicara, tangan eunha sudah di tarik yoongi masuk kedalam kamarnya.
Eunha mendudukan dirinya di sofa, sedangkan yoongi naik katas kasur.

MY HOMEMATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang