2. Berdarah

6.2K 345 0
                                    

Didalam kelas aku melihatnya sedang duduk dikursi terdepan dan menutup tirai jendelanya. Ia datang kesekolah dengan pakaian yang sangat tebal. Ia memakai seragam dan memakai jaket, ia juga mengenakan topi. Entah kenapa dia memakai barang sebanyak itu.

Didalam kelas aku melihatnya melepaskan jaketnya dan menutup pintu kelas dan duduk kembali. Kelas ini tampak makin gelap gulita.

Ada yang aneh kulihat darinya, ia menghisap telapak tangannya sendiri. Setelah ia melepaskan bibirnya dari telapak tangannya, telapak tangannya langsung berdarah. Seketika aku terkejut, dan tanpa sadar bukuku jatuh kebawah dan membuatnya menoleh kearahku.

Bruk!!

"Hm...?" Ia menoleh kearahku.

Aku langsung membeku, saat ia menatapku aku langsung memalingkan wajah. Karna matanya yang hijau malah semakin tajam tatapannya dan semakin membuatku takut didalam ruangan yang gelap ini.

Aku masih bisa merasakan jika ia masih menghadap padaku. Aku tetap berpaling wajah.

"Hei...ada apa denganmu?!!" ucapnya dengan cuek dan sedikit ditekan.

"........ti..tidak ada..." ucapku berbata-bata.

"Kau tau??....kau adalah manusia pertama yang membuatku bicara!" Ucapnya dengan menekan suaranya.

Aku tidak mengerti, kenapa ia bicara dengan menekan suaranya. Dan aku juga terkejut mengetahui ternyata ia bisa bicara. Karena banyak murid yang bilang dia murid bisu.

Aku juga terkejut kenapa dia bilang aku adalah manusia pertama yang membuatnya bicara. Seharusnya dia bilang murid pertama tapi dia bilang manusia.

Bukankah dia juga manusia??

"Hei!! Kenapa kau berpaling?!!" Tanyanya lagi

"Tidak ada...aku hanya ingin menengok kesini.." ucapku yang sedang berbohong

Tidak ada murid yang tau siapa namanya, disaat absen dia slalu mengangkat tangannya sebelum namanya dipanggil. Yang mengabsen adalah guru bukan sekretaris.

Ruangan kelas saat ini terlihat masih gelap. Aku sedikit takut dengan kegelapan jadi aku keluar kelas. Aku belum menyentuh pintu kelas aku langsung dicegat oleh lelaki berambut merah itu.

Tep!!

"Ehm...? Apa yang kau lakukan??" Tanyaku sambil menatap mata tajamnya

Dia langsung mendorongku dengan keras sehingga punggungku mengenai dinding dan aku terjebak diantara tubuhnya.

"Argh!! Mhh....sa...sakit...apa yang kau lakuk— egh..." ucapku terpotong karna kepalanya menempati jenjang leherku dan ia bernapas disana.

"Sssttt.....diamlah..." ucapnya

"Eghm..apa yang ingin kau—"

~~~~

Aku bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa sedang melanda leherku.

"Argh!! Argh...A....apa ya..yang kau lakukan padakhu..." ucapku dengan nafas yang terengah-engah

Aku merasakan rasa sakit dan perih yang sanagt luar biasa. Aku sampai berteriak dengan keras.

"ARRGHH!!!!   AAAAAGGHH!!!! AARGGHH!!!!, Tolong hen...Hentikan!!!" Ucapku menolak

Lama kelamaan tubuhku melemas.

"Tolong...lepaskan—"

"Mhh....Hm..(tersenyum) darahmu terlalu manis untuk ditinggalkan..."

????? Pov:

Gadis ini sepertinya sudah pusing.

"Kau pusing Cantik??..." ucapku padanya

"Hh...hhh...apa yang kau lakukan padaku..?.."

"Hm....(tersenyum) maaf..tapi kau tidak akan mengingat apapun."

Aku menatapnya lebih tajam sampai matanya menatap mataku, tanpa ia sadari ia langsungenatapku tanpa berkedip. 7 detik kemudian ia mulai memegang kepalanya yang sepertinya sakit

"Mhh...sshh....ada apa dengan kepalaku?? Tunggu siapa kau??" Tanyanya

Aku hanya tersenyum menatap kecantikannya.

"Hm...tidak penting siapa aku..."

~~~~~~~

Diabolik LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang