Perhatianku hanya untuknya...
Jiwa dan nyawaku hanya untuknya...
Apapun akan kuberikan untuknya...Yui...
Semoga kau selamat dimanapun kau berada...
Karna perasaanku padamu, bukanlah hanya sebatas teman ataupun suka...
Tapi sudah sangat dalam...Lebih dalam dari prasaan yang kau ketahui...
Lebih berarti dari pada kata-kata janji yang lainnya...~~~~~~~
Aku melihatnya berjalan menuju pintu keluar, dikuti dengan kakak-kakaknya yang lain. Aku menoleh kebelakang, melihat Reiji dan Vivi bertatapan mata. Mata mereka terpancarkan rasa rindu yang mendalam. Tapi bibir mereka meneparkan senyuman kecil, yang menandakan rasa syukur mereka bisa bertemu dengan teman lama.
"Yah....ternyata waktu kita tidak banyak ya Vivi, senang bertemu denganmu...", ucap Reiji. "Hm...*tersenyum* senang bertemu denganmu..teman lama, baiklah...Saudaraku sudah memanggil aku harus pergi. Semoga kita bisa berjumpa dilain hari.." ucap Kak Vivi pada Reiji.
"Mhp!!" Reiji hanya menganggukkan kepala dan memberikan senyumannya. Aku tidak pernah melihat Reiji tersenyum bahagia seperti ini sebelumnya.
Tap! Tap! Tap!
"Trimakasih sudah menjamu kami dengan baik, dan maafkan kami karna kami merepotkan kalian..dan juga...maafkan sifat adik kami" ucap Kak Vivi dengan menundukkan kepala.
"Tid..tidak perlu menunduk Kak..., iya..tidak apa.. bukan masalah.." ucapku padanya.
Sepilah sudah rumah ini...kedatangannya kemari hanya bisa kurasakan selama 10 menit saja. Tadinya aku merasa lega bisa melihatnya kembali, tapi nyatanya..dia kemari hanya untuk berkunjung dan mengantarkan Kak Vivi untuk bertemu Reiji.
Kenapa dunia itu tidak adil?!! Kenapa!!
Aku sudah berusaha menjadi lelaki yang baik! Tapi apa pengaruhnya untukku?! Apa aku harus membunuh lagi!!? Apa aku harus kanibalis lagi??!
Apa yang seharusnya kulakukan!!
•••••••••
Yui Pov:
Air mataku keluar dengan deras, deras tapi tanpa suara. Aku duduk dikursi mobil paling belakang, dan duduk sendirian. Sambil meminjam earphone milik Kak Avian untuk berpura-pura mendengarkan musik, tapi kenyataannya..aku hanya memalsukan diriku sendiri.
Aku menengok kekaca mobil, dan memandang kejalan trotoar yang dilalui oleh ban mobil ini. Cuaca yang menemani sangat sesuai dengan suasana hatiku saat ini.
Cuaca hari ini hujan, hujan deras...
Diterjangi dengan angin yang berhembus tanpa aturan, pohon-pohon bergoyang-goyang tidak karuan, kilatan petir yang menyilaukan mata dan suara guntur yang mengejutkan hati. Ditambah dengan awan mendung yang tebal, membuat jalan ini tidak terlihat, sulit dilewati.
Kak Avian yang menyetir saja kerepotan.
Hembusan nafasku membentuk kumpulan embun dikaca jendela. Dikaca jendela mobil yang penuh embun itu, kutulis sebuah nama orang yang menurutku sangat baik. Baik tapi nyatanya sedikit mengejutkan...begitunjuga dengan saudara-saudaranya. Nama keluarganya emmbuat bulu kudukku berdiri.
Kreat! Kreat! Kreat!
"Sakamaki...."
Menulis kata itu, seketika air mataku keluar lebih deras. Aku memikirkan mereka saat ini, apa yang mereka lakukan saat ini...
"Yui...? Yui..? Yui??!" Panggil Kak Avian didepan setir. "Hm?? Hisk..hisk...iya Kak?" Tanyaku. "Kau...menangis?"tanyanya.
"Tidak Kak..., aku tidak menangis.." ucapku. "Kau yakin?? Sudah terlihat dikaca ini..."
Aku lupa jika didepan Kak Avian itu ada kaca kecil yang bisa melihat bayangan orang yang ada diblakangnya.
"Oh ya Kak...Yui boleh bertanya tidak?" Tanyaku. "Tentu boleh...ada apa??" Tanyanya. "Kenapa tadi Kakak marah pada Subaru??" Tanyaku.
Deg!!
Bersambung...
Maaf...segini dulu untuk hari ini...
Akan saya update besok siang atau sore...
Sampai jumpa besok!
Jangan lupa vote, comment dan follow!!
^_^

KAMU SEDANG MEMBACA
Diabolik Lovers
VampirSeorang gadis remaja yang ditinggal Ayahnya memiliki nama Komori Yui. Ia adalah anak dari seorang pendeta yang sangat dihormati, tapi tiba-tiba Ayahnya memiliki pekerjaan diluar negri dan harus pergi kekota itu. Yui ingin ikut tapi tidak diperbolehk...