75. Perhatianku hanya untuknya

1.4K 88 6
                                    

"Sepertinya..kalian sudah pernah bertemu sebelumnya??" Tanyaku.

"Memang sudah" ucap Kak Avian dan Subaru serempak.

Ruang makan yang awalnya ramai tiba-tiba menjadi hening...

••••••


"Kami memang sudah pernah bertemu sebelumnya" ucap Kak Avian. "Bukan hanya bertemu...kami juga sudah pernah bersahabat dulu..hingga pada saat tragedi itu terjadi..." ucap Subaru.

"HEY! DENGAR! ITU HANYA KECELAKAAN!!" Teriak Kak Avian yang seketika membuat semua orang terkejut. "OH YA!?? KAU YAKIN SOAL ITU!!?" seru Subaru balik.

"Sudah..sudah!! Kalian ini..betengkar saja!" Ucap Reiji meleraikan mereka. "Tapi dia yang mulai duluan!" Seru Subaru dengan menunjuk Kak Avian. "Sudah! Diam saja!" Ucap Reiji.

Seketika tatapan mereka semakin memanas, tatapan mereka semakin tajam antara satu sama lainnya. Aku semakin tidak yakin untuk kembali kemari, dengan sifat Subaru yang pemarah seperti ini. Mereka membuatku takut, dengan rumor yang tersebar kalau mereka juga Kanibalisme dan Pembunuh.

Tatapan Kak Avian tidak teralihan kemanapun, kecuali ketatapan Subaru. Subaru menatap mata Kak Avian dengan benci. Matanya yang semulanya hanya merah darah, skarang menjadi merah darah yang menyala. Tanganku yang kutaruh dibawah meja menjadi berkeringat dingin, gemetaran dan gigiku menggigil ketakutan tanpa sebab yang jelas.

Aku tidak suka suasana ini...

Grek!!

"Kak Mirai, Avian, Virgo, Vivi...ayo pergi!" Mintaku.

"Apa!?" Kaget Subaru langsung menoleh kearahku.  "Ayo Kak kita pergi.." ucapku. "Tapi...Kak Vivi belum ada bicara dengan Reiji.." ucap Kak Vivi.

Aku berjalan dan tidak mendengarkan Kak Vivi, tapi saat aku mendengar ucapan Kak Virgo.

"Yui?? Ada apa denganmu?? Bukankah..kau dan Vivi yang ingin kesini tadi??" Tanya Kak Virgo.

"Aku bilang pergi ya pergi!! Apa kalian mengerti!!" Aku berteriak.

Semua tertegun mendnegar ucapanku. Aku berbalik badan dan langsung berjalan menuju keluar ruangan, tiba-tiba seseorang—

Grak!!! Drap..drap...drap...drap..

Grep!!

"Egh!!"


Seseorang memelukku. Entah siapa itu. Dia memelukku sangat erat. Kepalanya ia letakan dijenjang leherku, dan dia berbicara berbisik padaku.

"Yui...jangan pergi..." ucap seseorang yang sudah tidak asing ditelingaku. "Mh...Ay...Ayato.."

"Aku mohon...*mengeratkan pelukannya* jangan pergi lagi..." ucapnya.

Pelukannya semakin erat...erat..dan erat...

Membuat hati ini tidak bisa memendam ketakutan lagi. Wajahku memerah dan mataku berkaca-kaca. Aku menahannya dan menyimpannya. Aku memegang tangan Ayato yang berada diperutku. Dan melepaskannya.

Srek..

"Heh...Yui..kenapa kau—"

"Ayato..maaf..., jangan peluk aku." Ucapku tanpa menatap wajahnya.

"Ba..baiklah aku tidak akan memelukmu..tapi setidaknya...setidaknya lihatlah aku...tataplah aku...dengarkanlah aku jika aku bicara.." minta Ayato.

"Aku sudah mendengarkanmu Ayato...aku sudah melihatmu...aku sudah menatapmu...aku juga sudah mengertikan dirimu..., tapi..." ucapku

"Tapi apa Yui...!?" Tanya Ayato.

"Tapi kau yang tidak mengerrti aku...kau tidak pernah mendengarkanku...kau tidak pernah mengerti soal prasaanku..." ucapku.

"Lebih baik aku pergi saja, daripada aku tinggal bersamamu" sahutku lagi.

"Apa?? Yu..Yui.., apa aku...apa aku pernah menyakitimu??" Tanyanya. "Dan apa aku pernah—......

"Diamlah Ayato, sebaikmya kita kontak suara saja..jangan kontak langsung seperti ini!" Seruku.

Tap! Tap! Tap!

Ayato Pov:

Ini menyakitkan...sangat menyakitkan!! Hati ini sakit! Hati ini retak!

Yui...apa kau tidak menyadari bahwa perasaanku padamu sudah sangat tertinggal jauh dari kata sahabat??


Tap!

"Hm..? *menoleh*" aku merasa bahuku ditepuk seseorang. "Kau...Ayato kan??"tanya seorang lelaki yang bernama Virgo.

"Iya...saya Ayato, ada apa?" Tanyaku. "Maafkan sifat adikku, dia sedang ketakutan saat ini.." ucap Kak Virgo

"Takut?? Kenapa dia takut??" Tanya Ayato.  "Entahlah...tapi kau harus bersabar...karna perasaannya sedang kacau saat ini" ucapnya. "Baiklah..trimakasih ucapannya..., tolong katakan juga padanya dariku..." mintaku.

"Baiklah...ada pesan untuknya??" Tanyanya padaku. "Katakan padanya....

Jangan lupa makan dan istirahat...aku takut kesehatannya menurun nanti.." mintaku. "Baiklah Ayato, akan kulakukan "jawabnya.

"Trimakasih.."

"Bukan masalah..."



Perhatianku akan kuberikan pada Yui sepenuhnya, perhatianku hanya untukmu saja. Apapun yang kau lakukan aku akan berusaha untuk tau. Dimanapun kau..aku akan berusaha melindungimu, walau hanya lewat firasat dan keyakinan. Semoga ketidak sengajaan mempertemukaan kita dimana kau tinggal saat ini.

Tunggu! Bukankah...Virgo juga..kakaknya?? Artinya......


"Kak Virgo...bisa kau katakan alamat rumahmu??" Tanyaku padanya. "Hm?? Untuk apa??" Tanya Kak Virgo.

"Aku hanya ingin tau..." ucapku. "Maaf...alamat kami harus dirahasiakan untuk kalian" ucapnya. "Apa?? Tap...tapi...tapi kenapa??" Tanyaku."

"Ini adalah permintaan Adik kecil kami...yang sudah lama menghilang.." ucapnya.

"Mh...begitu rupanya.., baiklah tidak apa, tapi aku mohon..aku minta nomor teleponmu" ucapkum "tunggu?? Kenapa?" Tanyanya.

"Aku tidak memiliki nomor ponsel Yui, yang punya hanya Subaru, itupun dia tidak mau membaginya..."ucapku. "Owh begitu..baiklah ini nomorku, skaligus..kita bertukaran nomor saja" ucapnya. "Baiklah.."


Bersambung.....



Maaf jika kurang memuaskan..

Saya menulis sesuai kemampuan saya...

Oh ya...ulangan saya ada yang nilainya jelek...

Nilai saya jelek diplajaran IPS....

IPS= 60
~~~
Agama Hindu= 95
IPA=…?
Bhs.Inggris=…?

Semoga itu yang lagi dua bagus nilainya...

Kalian juga! Semoga nilai UTS kalian good good semuanya!!

Diabolik LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang