Air mataku menetes kepunggung tanganku, aku tidak menyadari hal itu...Perasaanku luluh begitu saja.., saat mendengar suara mereka yang merindukkanku... aku gadis kotor yang slalu merepotkan mereka, ternyata dirindukan juga oleh mereka..
Hatiku langsung tertunduk pada pikiranku...
Badanku melemas mengetahui perasaan mereka ketika aku pergi..
Apa aku jahat pada mereka? Apa aku egois pada mereka? Apa aku akan membunuh mereka? Apa aku mengucilkan mereka?
Entahlah...aku juga tidak tau...
Air mataku tetap menetes sampai semua orang disekitarkan menanyakannya...
"Hm? *menoleh* HEH!?? YUI!?? KAU MENANGIS??!" Tanya Kak Avian tiba-tiba. "Egh..mh..hiks..hiks..., tid..tidak kok.." ucapku. Sambil menyeka air mataku dengan kasar.
"Kau yakin?? Matamu sudah sembab begitu..mkau menangis tadi??" Tanya Kak Avian. "Halah....Vian...Vian..., itu saja aku tidak tau...iya Yui tadi menangis...aku melihatnya.." ucap Kak Azro.
"Tidak...Yui cuma mengantuk, Kak Avian...sudah sampai belum??" Tanyaku. "Oh..sudah..,"
Krrriiittt....!! *suara ban mobil direm*
"Ayo turun..."
DEG!!!
Mendengar ucapan itu..., aku mengingat Reiji. Reiji slalu mengatakan itu jika sudah sampai dirumah..
Lama kelamaan aku ingin kembali pada Sakamaki, tapi ada juga pilihan yang mencekam mencekikku...
Apa yang harus kupilih?? Meninggalkan mereka tapi hidup dalam kerinduan?, atau kembali, tapi dengan rasa takut yang menghantui??
Mungkin...hanya aku yang terllau hawatir saat itu.....
~~~
Tapi hati dan pikiran ku mengatakan hal yang sama, tapi tidak dengan orang-orang disekitarku...mereka meminta aku kembali, karna hanya perasaan rindu...
Apa yang harus kupilih??
Brak!! *suara pintu mobil tertutup*
"Haaaaahhhh.....melelahkan...," ucap Kak Azro dan Arzo secara bersamaan, diatas sofa. "Mau Yui ambilkan minum Kak kembar??" Tanyaku.
"Mh...tidak usah Yui, trimakasih" ucap Kak Azro. "Ee....Yui, Kakak haus...tolong ambilkan minuman dingin ya...Boleh?" Tanya Kak Arzo.
"Cih! Arzo..kau itu suka menyuruh saja!, lebih baik kau yang mengambilnya.. sana!!" Ucap Kak Azro. "Cih! Bukannya kau yang baru saja menyuruhku??" Tanya Kak Arzo.
"Sudah...sudah.., biar Yui saja yang ambilkan.." ucapku.
Dua bersaudara kembar ini mirip seperti Shu dan Reiji.
~~~~~~~~~
Subaru Pov:
Bruk!! *melemparkan tas keatas meja kaca*
"Haaaaahhhh~~~~~~~~" menghela nafas panjang. "Kau kenapa??" Tanya Shu disampingku.
"Kau itu...tidak tau saja.." ucapku. "Owh...kau merindukkan Yui??" Tanyanya. "Tentu saja.., siapa lagi kalau bukan dia?! Kau itu.." ucapku.
"Ternyata kau menyimpan prasaan padanya?" Tanya Ayato. "Tunggu! Ayato? Kenapa wajahmu?!" Tanya Reiji.
"Biasa....Subaru yang melakukannya.." ucap Ayato. "Kau apakan Ayato??" Tanya Reiji. "Sudahlah Rei...aku memukulnya karna dia melakukan hal yang tidak pantas!" Ucapku.
"Hal yang tidak pantas?? Apa??" Tanya Laito. "Haaa...kalian ini, Ayato mencium Yui!" Ucap Subaru.
"Apa?! Ayato! Apa itu benar?!!" Tanya Reiji. "Hm..*tersenyum* kalau benar? Kenapa??" Tanyanya.
"Bukan kenapa lagi! Kau keterlaluan!" Ucap Kanato. "Iya memang...tapi aku menikmatinya.." ucap Ayato santai. "Dasar kau..!" Ucap Reiji.
"Argh....!" Helaku.
Tanganku sudah memegang dahiku, dan memerasnya. Kepalaku pusing tak karuan, entah apa yang kupikirkan sampai aku stress begini..?
Apa aku sudah melakukan sesuatu yang eramat fatal? Tidak! Tentu saja tidak! Ayatolah yang melakukan hal itu! Dasar lelaki kegerahan!.
Haaaahhh....kepalaku rasanya mau pecah, kalau aku minum obat...tentu tidak bisa...karna aku yakin, obat apapun tidak akan mempan padaku.
Wwwhhhhuuusshhh........
"Subaru...maaf mengganggumu, ayo turun...sarapan..."
Aku mengingat ucapan yang terucap dari bibir seorang gadis yang slalu kuhina,tapi pada akhirnya aku menyukainya. Ucapan itu sangat indah ditelingaku...setiap pagi aku slalu mendengar ucapan itu diluar pintu kamarku. Karna terlalu indah aku menjadi lebih sulit untuk bangun pagi saat itu. Suaranya menjadi tantangan terbesarku. Aku berusaha menahan mataku untuk tertutup tapi tidak bisa.
Ucapannya sangat indah kudengar...
Sangat indah kupahami...
Aku merindukan suara itu, aku ingin mendengarnya lagi...walau hanya sebatas suara rekaman handphone saja, mendengarnya lewat handphone saja aku sudah senang....tapi aku lebih suka mendengarnya secara langsung.
Aku masih duduk disofa yang didepannya ada meja kaca. Aku masih duduk dengan posisi tangan memeras dahi. Laito sudah menatap televisi dengan intens sambil mengunyah gula batu. Kanato sudah duduk dilantai dan bermain dengan Teddynya. Reiji sudah duduk ditempat belajarnya yang penuh dengan buku, dan semua alat elektroniknya dalam posisi menyala begitu juga dengan buku-bukunya. Shu masih dengan posisi mata dihandphone dengan mendengarkan musik melewati earphonenya. Ayato sudah berjalan menuju dapur untuk makan.
Haaahhh.....semua saudaraku punya urusannya sendiri....
Aku masih mencari tau apa umyang sebenarnya terjadi padaku.
Apa aku menyukai Yui?? Atau aku hanya merasa nyaman disampingnya?
Atau.............
Aku jatuh cinta padanya...??
Bersambung...
Jangan lupa vote yah!!!
Jangan lupa comment yah!!!
Dan yang paling penting.....
JANGAN LUPA FOLLOW YAH!!! AKAN SAYA FOLLOW BACK!!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Diabolik Lovers
VampireSeorang gadis remaja yang ditinggal Ayahnya memiliki nama Komori Yui. Ia adalah anak dari seorang pendeta yang sangat dihormati, tapi tiba-tiba Ayahnya memiliki pekerjaan diluar negri dan harus pergi kekota itu. Yui ingin ikut tapi tidak diperbolehk...