55. Apa yang mereka lakukan?

1.9K 124 6
                                    

~~~~~~~

Subaru Pov:

Entah kenapa hatiku merasa sangat senang. Saat mengetahui Yui mengurimkanku suatu pesan hang menanyakan kabarku.

Tapi keadaanku saat inin masih sama, aku ditemani oleh cahaya bulan yang terang benderang. Bintang yang berada diangkasa bisa kulihat dengan jelas. Aku mengakiri percakapanku dengan Yui.

Setelah itu aku berjalan menuju balkon jendela kamarku. Aku langsung melihat pemandangan luar rumahku. Wow...ternyata rumahku memang cukup luas juga..

Melihat daerah ini. Membuat ku sedikif merasa bosan, mataku berpindah kearah atas. Aku melihat bintang berkelap-kelip bertebaran dimana-dimana. Mataku tidak bisa fokus kebintang yang mana.

Tiba-tiba aku melihat ada rasi bintang yang sangat sempurna. Rasi itu membentuk suatu wajah yang tidak asing dimataku. Aku sangat betah melihat pemandangan pada malam ini. Tiba-tiba aku mendengar pintu kamarku diketuk oleh seseorang.

Tok! Tok! Tok!

"Hm?? Masuk saja..pintunya tidak kukunci!" Ucapku dari dalam.

Krek!

"Halo...Subaru?" Sapa Kanato dengan tangannya yang membawa Teddy. "Halo...Kanato, ada apa kau kemari??" Tanyaku.

"Aku ingin bertanya padamu, apa kau sakit hari ini??, tadi itu aku sangat terkejut..mendengarmu ingin meminum alkohol" tanya Kanato. "Hm...*tersenyum* sepertinya...aku sudah mulai stress dan gila skarang..." ucapku dengan senyuman.

"Kenapa kau malah tersenyum??, apa kau tidak hawatir pada dirimu sendiri??" Tanya Kanato. "Untuk apa aku hawatir??aku tidak gila...aku masih waras...100% waras" ucapku.

"Hm...*tersenyum* terserahmulah...., oh ya...kau tidak dinner dibawah??" Tanya Kanato. "Hm...tidak, trimakasih...aku tidak lapar" tolakku.

"Baiklah...akan kubawakan kau sesuatu. Apa yang kau inginkan??" Tanyanya.
"Hm??, kau yakin menanyakan itu padaku?? Permintaanku pasti terlalu berat untukmu..." ucapku.

"Katakan saja..." ucap Kanato lagi. "Baiklah...aku ingin kau membawa Yui pulang, bisa??" Pintaku. "Cih!! Kau itu..meminta sesuatu yang tidak mungkin saja..." ucapnya. "Hah?? Kau bilang..apapun yang ku—".

"Kalau itu aku tidak bisa!.."  ucap Kanato. "Hah...kau itu, Kanato keluarlah..aku mau sendirian.." suruhku.

"Iya..tenang.., aku juga mau keluar.."

••••••

Kanato kekuar dari kamarku...

Aku tetap saja melihat langit malam. Hari ini terlihat cerah skali langitnya...tapi hatiku terlihat sangat gelap... aku masih tidak paham yang yang terjadi padaku.

Angin malam menerpa rambutku, dan membuat kulitku menggigil. Mataku tetap terbuka, dan melihat kearah bulan sambil berharap.

Entah harapan akan terkabul atau tidak. Hal-hal yang kuingin hanya permintaan kecil. Aku harap harapanku bisa terkabul, kapanpun terjadinya akan kutunggu...

~~~~~~~~

Yui Pov:

"Hm...jadi..namamu Komori Yui??" Tanya Yuma. ,"i..iya..aku Yui, memang kenapa?" Tanyaku.

"Tidak apa, aku hanya tanya.." ucapnya. "Hm.."

Sudah 2 jam keluarga Mukami disini. Aku sampai lelah harus mengajak mereka berbincang, aku sendiri juga tidak mengerti apa yang kami bincangkan.

Tap..tap..tap..

"Baiklah...masalah ukuran tanah dan bagiannya akan saya urus.. Paman boleh pulang skarang, dan trimakasih sudah mau berkunjung kemari.." ucap Kak Mirai berterimakasih. "Sama-sama, Ruki, Kou, Yuma, Azusa...ayo pulang!" Panggil Ayah mereka dengan suara keras.

"Hm? *menoleh* cih...! Hey..Ruki, Kou, Yuma..ayo, Ayah sudah ribut disana" ucap Azusa kesal. "Hah!! Dasar...mengganggu saja, iya! Iya! Kami datang!" Seru Ruki.

"Hm...Yui kami pamit oke, senang berkenalan denganmu.." ucap Kou. "Iya...sama-sama.." balasku.

Mendengar ucapan Azusa...

"Cih!!!......."

Dia sepertinya mengatakan itu karna perasaan benci. Matanya juga seperti itu. Apa yang terjadi??, kenapa dia merasa kesal?. Hal yang sama juga kurasakan saat mendengar ucapan Ruki.

"Hah!! Dasar! Mengganggu saja.!!"

Ucapan itu keluar dengan nada yang tinggi. Ia terlihat kesal pada Ayahnya. Kenapa mereka terlihat kesal begitu??, aku tidak paham...apa semua orang didunia ini seperti ini?? Benci dengan orangtua mereka sendiri??.

15 menit kemudian…

Skarang hanya tinggal aku dan Kak Mirai, Avian dan Azro.

"*krrruukkk...* mh...heheheh, maaf semuanya..aku sudah lapar...bisa kita makan lagi??" Tanya Kak Avian. "Hm?? Kau lapar lagi?? Hey...skarang sudah jam 21.30, tidak baik makan jam segini. Berat badanmu bisa naik.." ucap Kak Mirai.

"Heh....walau berat badan ku 76kg, tapi badanku tetap sexy oke??" Ucap Kak Avian memuji dirinya sendiri. "Iya..iya...tapi kalau berat badanmu naik, jangan salahkan aku oke.." ucap Kak Mirai.

"Hahahahahh...kalau berat badanmu naik...kau akan.....mgghh!!" Ucap Kak Azro sambil menahan nafasnya untuk menghina Kak Avian. "Diam saja kamu!!, berat badanmu lebih berat dari pada aku mengerti??!!" Hina Kak Avian.

"Hey..cuma beda 2kg saja.., tapi aku tetap keren juga kan?? Ahahahhahaha" ucap Kak Azro memuji dirinya sendiri. "Baiklah...kalian makan saja, Yui mau kekamar.." ucapku.

"Eh?? Yui..kamu ingat kan jalan kekamarmu??" Tanya Kak Mirai. "Iya..Yui ingat. Slamat malam semuanya.." ucapku. "Slamat malam Yui" ucap mereka bertiga serempak.

Aku masuk kekamarku yang baru. Aku jadi ingat saat pertama kali aku masuk kamarku dikediaman Sakamaki. Tapi kali ini...kamarku berbeda, kamarku sangat mewah...bahkan dilengkapi dengan tuas darurat. Hal ini membuatku dimanjakan...

Aku melihat kejendela, jendelanya sangat lebar, bahkan aku bisa jatuh kesana jika aku membuka jendela itu dengan lebar. Aku berjalan kearah jendela itu. Denah rumah ini terlihat sangatbjelas dari kamarku.

Dibawah terlihat banyak security yang berjaga dengan anjing pelacak mereka. Setiap sudut rumah dilengkapi dengan CCTV. Bahkan pintu gerbangnya juga diisikan kata sandi. Kamar ku kali ini, lebih luas dari yang sebelumnya.

Lemari besar memenuhi kamarku, banyak benda yang hanya sebagai hiasan terpajang disini, lukisan dinding membuatku takut melihatnya. Boneka-boneka yang aku tidak tau gunanya disimpan dilemari kaca, dan dikunci. Mungkin..boneka itu sangat berharga sampai dikunci lemarinya.

Haaahhh....rasanya sesak disini. Aku melihat ada meja rias yang didepannya ada cermin besar. Aku bisa melihat seluruh bentuk wajahku disana. Dimejanya terdapat banyak alat kosmetik yang tidak kuketahui cara menggunakannya.

Untuk apa semua ini?? Semua ini berlebihan..bahkan sangat..sangat..sangat...berlebihan. Aku benci dengan hal seperti ini, tapi aku harus beradaptasi dengan benda-benda asing ini.

Apa aku bisa??

Entahlah...

Tiba-tiba aku terpikirkan sesuatu...

Apa Sakamaki sudah tidur disana??

Apa Sakamaki sudah makan???


Apa yang mereka lakukan disana??






Bersambung…





Jangan lupa vote yah!!

Diabolik LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang