"Ayo Yui...masuk kedalam...kau sudah ditunggu oleh 13 orang.." ucap Kak Avian
"Oh..mh..oke"
Aku melangkahkan kaki kedepan pintu masuk. Pitnu masuknya sudah sebesar......ah..entah harus dikatakan sebesar apa...
Pintu masuknya cukup besar dan tinggi, security dimana-mana, CCTV disudut penjuru rumah.
Oh Tuhann....Rumah macam apa ini??
"Ee....Kak, berapa harga rumah ini??" Tanyaku dengan polos
"Hm..entahlah..kakak lupa.., yang membuat denahnya Azro, yang menetukan kriteria Arzo...dan—"
"Azro.....Arzo...hm...kembar ya??" Tanyaku
"Bukan dikatakan kembar biasa lagi.., kembar identik...sangat sulit membedakan mereka, nanti..kalau kau lihat lelaki yang pakai anting-anting salib, itulah Azro dan Arzo. Azro kanan, Arzo kiri" jelas Kakak Avian.
"Haduh....pusing otak saya..." helahku.
"Hm...ya, rumah ini yang membuat denahnya Azro, kriteria Arzo, tanah Vivi, dan...argh...Kakak lupa.., ayo..kakak tunjukkan kamarmu, oh Avian..tolong panggilkan si13 berkumpul diruang keluarga." Ucap Kak Mirai
"Baik Kak Rai..." ucap Kak Avian
~~~~
"Baiklah...skarang kamu harus siap untuk menghapal tempat ini, karna tempat ini tidak disediakan peta.."
"°°°°° iya kak..."
~~~~
SKIP....
Menghapal jalan mencari kamarku saja sangat sulit, tapi aku beruntung..kamarku dekat dengan kamar Kak Avian.
"Baiklah...ini kamarmu...., nah dikamarmu sudah disediakan kamar mandi, itu pitnunya, warnanya putih. Dan juga...kalau kamu memerlukan sesuatu kau hanya perlu menarik tuas ini..dan pasti ada beberapa maid yang akan datang padamu, misalnya..."
Aku melihat Kak Mirai menarik tuas yang ia tunjkkan.
Ding~ Dong~ Ding~ Dong~
"Iya...Putri..., Putir memerlukan sesuatu??" Tanya 3 orang maid wanita yang tiba-tiba datang.
"Ww...oo..ww...,"
"Kau lihat..., maaf Marry, Narry, Carry, pergilah...kami tidak menginginkan apapun.."
"Wow...Kak Mirai...ini berlebihan skali..."
"Jangan salahkan Kakak, ini semua ide Arzo.." ucap kak Mirai "baiklah...apa kau mau ikut Kakak kedapur? Skalian kamu menghapal letak tempat-tempat disini.."
"Baiklah Kak...tentu saja aku tidak menolak..."
Tiba-tiba ponselku berdering.
♪♪♪♪♪♪
"Kak...sebentar ada telepon..."
Aku melihat ponselku, dan aku melihat nomor yang tidak kukenal.
Tut!
"Halo?? Ini siapa ya??"
"Yui....dimana kau?? Ini Subaru..."
"Subaru...??"
Suara Subaru terdengar rendah, dan sepertinya dia sedang hawatir. Tapi dia hawatir soal apa?.
..
"Hm?? Siapa itu Yui??"
"Mh...sebentar Kak..., Yui perlu waktu sendiri menerima telpon ini.."
"Oh baiklah...Kakak tunggu diluar"
"Iya kak, Trimakasih..."
Kenapa Subafmru menelponku?? Apa dia hawatir?? Tidak mungkin! Lagipula...dia juga berharap aku pergi dari situ.
"Halo Subaru, kau masih disana?"
Subaru Pov:
"Iya...aku masih disini. Yui...dimana kau?? Kami mencarimu kemana-mana. Cepatlah kembali kejalan buntu itu, kami akan menjemputmu disana..."
Tut! Tut! Tut! Tut!
"Halo..?? Halo?? Yui?? Yui!!?? Cih! Kenapa dimatikan?!!"
Kenapa ini? Kenapa Yui menutup telponku? Apa dia tidak mengerti?? Jika aku sangat menghawatirkannya??
Bersambung…

KAMU SEDANG MEMBACA
Diabolik Lovers
VampireSeorang gadis remaja yang ditinggal Ayahnya memiliki nama Komori Yui. Ia adalah anak dari seorang pendeta yang sangat dihormati, tapi tiba-tiba Ayahnya memiliki pekerjaan diluar negri dan harus pergi kekota itu. Yui ingin ikut tapi tidak diperbolehk...