SMA Negeri 1 DKI Jakarta
Kelas 11 IPS 2
Pelajaran Sejarah, inilah pelajaran yang paling membosankan. Mendengarkan materinya, sudah seperti mendengarkan dongeng tidur.
Gilang Dwi Putranto (Gilang), Bayu Adhi Nugroho (Bayu), Bram Fashar Arhami (Bram), mereka sibuk berbincang-bincang hal-hal diluar pelajaran. Boro-boro membahas pelajarannya, mendengar guru menerangkan saja sudah membuat bosan.
Diva Azzahra (Diva) gadis ini sedang chat an dengan kekasihnya yang berada di kelas 11 IPS 4 yaitu Hafiz. Sama seperti dengan kawannya, Aprilianti Zakiya Qutruna (April) juga sedang chat dengan kekasihnya Ray yang berada di kelas 11 IPS 4.Kelas 11 IPS 4
Freeclass, ini merupakan surga dunia bagi anak IPS 4. Pasalnya, entah mengapa, hari ini merupakan hari yang malas untuk melihat tulisan-tulisan di buku maupun papan tulis.
Ananda Rayhan Attala (Ray), Ahmad Raffi Utaryo (Taryo), Hafidz Akhsan (Hafiz), Renaldi Rizal Rahmatullah (Aldi), mereka tengah berkumpul dibelakang bersama anak laki-laki yang lainnya. Bermain game online, bernyanyi, main catur, main uno, dan sebagainya, merupakan aktifitas rutinitas yang mereka lakukan ketika kebebasan mulai melanda.
Ayu Wulandari (Wulan), Karina Intania Putri (Nia), Anindya Tri Puspa (Puspa), Faradhiba Azzahra (Dhiba), mereka berkumpul di depan papan tulis bersama anak perempuan yang lain. Bernyanyi merupakan aktifitas favorit mereka, namun kadang bermain TOD, warewolf, ataupun uno.Saat anak laki-laki bermain TOD. Yang menerima tantangan 'D' adalah Taryo, hukumannya adalah menyatakan perasaan ke Puspa.
"Weh jangan atuh, ke Nia aja!. " ucap Taryo
"Sportif atuh. " ucap Ray
"Janganlah, ada Nia. Kita tuh harus menjaga perasaan pasangan kita masing-masing. " ucap Taryo
"Lebay lu yo. TOD doang ini. Pasti Nia maklumin. " ucap Reza
"Jangan bego, Nia lagi sensitif. " ucap Hafiz
"Nah tuh. Makannya gua gak mau. " ucap Taryo
"Tapi karena lu bego mainnya, lu harus terima resiko. Hukuman tetep dijalanin. " ucap Hafiz
"Temen laknat lu Fiz. Oke, gua sportif nih. " ucap Taryo
Akhirnya, Taryo berdiri dan berjalan menuju ke arah Puspa. Disitu terdapat Nia, Puspa, Wulan, Dhiba, dan yang lainnya. Sebenarnya Taryo sedikit takut, karena disitu ada Nia. Nia tau bahwa Taryo dulu memendam perasaan ke Puspa.
"Pus. " ucap Taryo
"Hah? " ucap Puspa
"Gua pengen ngomong. " ucap Taryo
"Tanda-tanda ibu negara marah nih. " ledek Arif
"Tanda-tanda pertengkaran rumah tangga nih. " ledek Reza
"Ungkapkan perasaan yang kau pendam dulu kawan. " ledek RayBegitulah celotehan dari para anak laki-laki.
"Apaan sih? Lu mau ngomong apa? " ucap Puspa
"Sebenarya gua pernah suka sama lu. Tapi lu gak peka sama segala apapun yang gua lakuin. Intinya, gua pernah suka sama lu. " ucap Taryo