Empat Puluh Satu

68 7 0
                                    

Sabtu

Dani masih berada di tongkrongan favoritnya. Memikirkan apa yang hari ini akan dia lakukan kepada satu parasit itu.

Semalam, dia melihat Sinar memposting sebuah foto. Dani pun melihat-lihat komentarnya.

Jiwa Dani kembali dipenuhi oleh amarah disaat melihat komentar-komentarnya.

"Gua gak akan ngeubah alur yang udah gua buat Dam. Liat aja besok." batin Dani tadi malam

"Berangkat yuk!" ucap Dani

"Tumben amat Dan. Masih jam segini." ucap Alfan

"Ada urusan. Gece ah!" ucap Dani

Semuanya hanya menurut kepada Dani. Tidak ada yang berani membantah seorang Dani.

Sesampainya di tempat tujuan, Dani melihat Adam dan juga satu orang temannya sedang berbincang-bincang.

Dani menatap Adam dengan penuh kebencian. Jari-jari tangannya sudah mengepal, bahkan sampai kelihatan urat-urat tangannya.

Dani pun yang melihat Adam pergi meninggalkan tempat langsung turun dari motor.

"Mau kemana Dan?" ucap Alfan

"Kalian duluan aja, ada yang harus gua beresin." ucap Dani

"Tapi..." ucap Alfan

Dani pergi meninggalkan Alfan yang belum menyelesaikan ucapannya. Dia sedikit berlari untuk menyusul Adam.

"Adam!" ucap Dani

Sang pemilik nama membalikkan tubuhnya. Wajahnya langsung berubah 360° di saat melihat siapa yang memanggil dirinya.

"Gua minta tempat sepi." ucap Dani

"Buat apa lagi? Disini aja, gua gak punya waktu banyak." ucap Adam

"Jangan buat gua berulah sekarang Dam. Ikutin keinginan gua." ucap Dani

Adam berjalan membawa Dani ke tempat yang sepi. Adam memilih mengikuti keinginan Dani, daripada ada Dani membuat keributan.

"Mau apa lagi?" ucap Adam

"Jadian sama Sinar?" ucap Dani

"Engga." ucap Adam

"Serius anjing!" ucap Dani

"Kalau gua bilang engga, ya engga. Harus gua pake bahasa hewan?" ucap Adam

"Gua bukan orang yang mudah dibego-bego in." ucap Dani

"Dapet berita darimana?" ucap Adam

"Komentar di Instagram Sinar." ucap Dani

"Gak bisa dibego-begoin tapi percaya sama komentar-komentar netizen. Tolol namanya." ucap Adam

"Sebelum gua make cara fisik. Jelasin semua ke gua." ucap Dani

"Tadi udah gua jelasin. Gua gak jadian sama Sinar. Paham?!" ucap Adam

"Oke, kalau lu gak jadian sama Sinar. Tembak Deandra hari ini!" ucap Dani

Adam membisu, hanya kepalan tangannya yang bisa ia lakukan. Ia ingin menghajar Dani saat ini juga. Namun, dia masih memiliki kesabaran.

"Kenapa diem? Katanya gak jadian?" ucap Dani

"Gak jadian bukan berarti gua bisa ngikutin keinginan lu buat nembak Deandra!" ucap Adam

"Berarti lu milih pilihan kedua dari keiinginan gua." ucap Dani

Miracle (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang