Pembiasaan kerohanian telah selesai, satu persatu murid mulai memasuki kelas ataupun pergi ke kantin.
Dini dan Sinar tengah berjalan bersama menuju kelasnya.
"Nar, kayaknya yang mau diceritain Wulan, sama persis deh kayak gosip-gosip anak-anak. " ucap Dini
"Gosip apaan? " ucap Sinar
"Jadi gini, yang gua denger-denger sih, ada yang dendam sama sekolah kita. Lebih tepatnya ke salah satu anak murid di sekolah ini, tapi gak tau anak muridnya siapa, yang jelas dari sekolah ini aja. " ucap Dini
"Terus terus? " ucap Sinar
"Yang gua tau sih, katanya yah, gak tau bener apa engga, namanya gosip lah yah. Katanya sih si murid itu kayak songong gitu ke mereka, kayak sok bener, sok suci. Dan gosip-gosip nya, anak itu ngegagalin aksi tauran dari sekolah mereka. " ucap Dini
"Lah? Bagus dong kalau kayak begitu. " ucap Sinar
"Yah makanya itu, mungkin mereka gak terima. Secara logika aja kayak dia bukan siapa-siapa terus ikut campur gitu. Terus juga katanya salah satu murid dari sekolah itu, gua gak tau sekolah mana, dia dendam sama sekolah kita, gak tau sebabnya apaan. " ucap Dini
"Iya gua juga gak tau. Setau gua sih, anak sekolah kita gak pernah punya masalah sama anak sekolah lain. " ucap Sinar
"Iya sih, tunggu deh. Kayaknya ada deh Nar. " ucap Dini
"Apa? " ucap Sinar
"Waktu itu Gilang pernah cerita ke gue. Dia bilang, gua lupa sih sekolah mana. Yang jelas, mereka tuh gak terima sesuatu hal. Mungkin hal itu yang dimaksud sama Gilang. " ucap Dini
"Sesuatu hal apaan? Aduh.. Jangan buat gua penasaran dong! " ucap Sinar
"Nah itu juga gua gak tau. Gilang gak mau cerita ke gua soal hal itu. " ucap Dini
"Lah kok? " ucap Sinar
"Iya, jadi pas gua tanya-tanya tuh, si Gilang kayak ngalihin pembicaraan gitu, kayak nutupin sesuatu gitu deh. " ucap Dini
"Ck.. Kenapa coba gak diceritain. Gilang cerita dari kapan? " ucap Sinar
"Kurang lebih sih sekitar 3 atau 4 hari yang lalu. " ucap Dini
"Kenapa gak cerita coba?! Kalau gitu kan setidaknya kita bisa antisipasi. Daripada mendadak begini. " ucap Sinar
"Ya makanya.. Gua cuman ngeri ada korban aja Nar. " ucap Dini
"Semoga engga deh Din. Jangan sampai. " ucap Sinar
"Amin Nar, amin. " ucap Dini
Tiba tiba pundak Sinar sudah terdapat tangan yang merangkul. Sinar sedikit terkejut, namun saat ia tahu orangnya siapa, dia hanya menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Lagi pada ngomongin gua yak. Yaudah lah yah, kalau ngomongin gua gak akan ada ujungnya nanti. " ucap Adam
"Lu tuh dateng-dateng, tanpa permisi, tanpa salam, tanpa diundang, tiba-tiba udah ngerangkul Sinar aja. " ucap Dini
"Kek jalangkung luh Dam. " ucap Rizky
"Kan lu berangkat bareng gua Ki. " ucap Adam
"Yah setidaknya gak dateng dengan percaya diri tingkat apaan tau, dan bilang kalau kita ngomongin lu. Hello!! Miror please! " ucap Dini
"Udah lah gak usah kayak gitu. Gua tau kok lu fans gua. " ucap Adam
"What?! You stupid! " ucap Dini yang mulai geram apabila Adam sudah seperti ini.