Satu minggu lamanya, semenjak kejadian Adam bertemu Dani di gudang olahraga, Adam menjadi murung.
Satu minggu lamanya, dia belum membuat keputusan, untuk mengakhiri masalah ini. Untung saja, pertandingannya tidak ada yang terganggu.
Satu minggu lagi, mau tidak mau, keadaan mendesak untuk segara memutuskan sesuatu. Memutuskan hal yang mustahil ia pilih.
Ildanifsmrt
Sabtu depan keputusan
Nurutin kemauan gua
Atau
Gua make cara sendiriBajingan!
Gua bukan mesin Dan!Mesin aja pinter, gk kayak lu
Makanya jngn jd org sok baik di depan umum.
Masih mainin hati perempuan aja bangga!Bisa g kalau emng masalahnya itu, gak usah bawa-bawa Sinar ataupun Deandra?
Gw blng g bisa
Lagi pula, gw g mau buang2 tenaga ngadepin orang kayak luLebih baik main fisik kalau gini caranya!
Semua gk ada hubungannya sm tauran gw yg ggl waktu itu
Saat ini, gua bertindak untuk keluarga gua
Paham kan?Kalau gua gak jadian sama Deandra, gimana?
Siap-siap aja gua yg jadian sama Sinar
Gmpng kan? Lagi pula, gua udh dkt sama diaKaparat!
Dasar bajingan!Bajingan kok ngomong bajingan
Hahaha
(Read)Ia salah bermain dengan Dani. Dani lebih picik daripada yang ia bayangkan.
Adam membanting benda yang ada di kamarnya. Botol parfum dan dua hiasan yang terbuat dari kaca menjadi incarannya saat ini.
Dia menekuk lututnya dan membenamkan wajahnya di antara lipatan lutut itu.
Suara bantingan kaca itu terdengar sampai keluar kamar, membuat satu rumah berbondong-bondong datang ke kamar Adam.
"Adam buka nak!" ucap Alifia yang menggedor-gedor pintu kamar Adam.
Adam tidak mampu merespon perkataan sang mamah. Kakinya seperti tidak ada tenaga untuk menghampiri ke arah pintu.
"Pah, gimana ini?" ucap Alifia yang mulai panik
"Adam, buka sayang." ucap Fahrezi yang berusaha tenang
"Pah, dobrak aja udah!" ucap Astah
"Iya pah, makin lama kalau begini!" ucap Adela
"Minggir Fi!" ucap Fahrezi
Alifia mundur dari pintu, membiarkan sang suami untuk mendobrak pintu Adam.
Sekali dobrakan cukup membuat pintu itu terbuka. Satu persatu memasuki kamar Adam.
Hancur...
Satu kata yang dapat mendefinisikan kamar Adam saat ini.
Namun ada yang lebih parah dari kamarnya.
Sang pemilik kamar lah yang terlihat hancur dan kacau.