Dua Puluh Dua

108 6 46
                                    

04.30

Adzan subuh berkumandang...

Adam masih setia berada di alam mimpinya. Biasanya sebelum adzan ia sudah bangun. Mungkin karena mengobrol bersama teman-temannya ia jadi lupa waktu tidur. Sementara, Astah sudah bersiap-siap untuk masuk ke dalam kamar Adam, karena yang lainnya sudah menunggu di kamar sholat.

tok tok tok..

Astah memasuki kamar sang kakak. Ia melihat Adam masih memeluk gulingnya dengan erat. Ditambah lagi di luar dengan hujan, kalian bisa bayangkan betapa nikmatnya suasana itu.

"Kak, bangun kak!" ucap Astah

Adam langsung membuka matanya karena tubuhnya digoncangkan. Seperti yang lainnya, Adam masih melakukan aktivitas yang namanya 'mengulet' .

"Gece, udah ditungguin!" ucap Astah

"Iya, bawel, gua cuci muka, gosok gigi sama wudhu dulu, baru kesana, lu duluan aja." ucap Adam yang sudah berada dalam posisi duduk

Astah langsung meninggalkan sang kakak. Adam langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Setelah itu ia berwudhu. Ia keluar dari kamarnya sambil membawa sarung dan peci nya. Di kamar sholat, keluarganya sudah berkumpul. Adam pun langsung memakai peci dan sarungnya.

"Kamu imam yah Dam?" ucap Fahrezi

"Lah kok Adam? Kan ada papah." ucap Adam

"Udah kamu aja, kayak gak pernah jadi imam aja." ucap Fahrezi

"Talis ada dadi imam." ucap Altariz

"Sayang, kamu masih kecil. Nanti kalau udah gede kayak kakak, kamu bisa jadi imam." ucap Fahrezi

"Iya, Tariz apalin aja juz 30 baru jadi imam." ucap Adam

"Gece sayang-sayangku!" ucap Alfia

Keluarga itu mulai melakukan sholat berjamaah dengan Adam sebagai imam. Beberapa kebiasaan ibadah keluarga mereka pun dijalankan seperti biasa.

05.00

"Dam, kamu olahraga gak?" ucap Fahrezi

"Olahraga gimana sih mas? Kan diluar hujan." ucap Alfia

"Kan di atas ada alat fitnes sayang. Olahraga gak harus diluar." ucap Fahrezi

"Kak Adam doang nih pah yang diajak, kita-kita para wanita gak diajak?" ucap Adela

"Tanpa papah ajak, kamu sama Astah juga udah langsung nyusul ke ruang olahraga." ucap Fahrezi

"Adam skip dulu deh pah. Gak papa kan?" ucap Adam

"Ya gak papa. Gak ada kewajiban ini kok." ucap Fahrezi

Adam kembali menuju ke kamarnya.

"Pah, a'a kenapa? Gak biasanya." ucap Astah

"Urusan anak dewasa, kamu gak perlu tau." ucap Fahrezi

"Berarti mamah boleh tau dong pah, mamah kan udah dewasa." ucap Alfia

"Gak boleh. Itu urusan anak dewasa dan kaum laki-laki. Udah ah, papah gak jadi olahraga lagi nih. Yang mau ikut ayo!" ucap Fahrezi

Astah, Adela, Fahrezi, dan Alfia menuju ke ruang olahraga.

Sementara, Adam berada di kasurnya sambil memutar-mutar handpone nya. Ia bingung apa yang saat ini ia akan lakukan, rasanya mood nya masih berantakan, seperti perempuan saja. Mengerjakan tugas? Tugas apa yang akan ia kerjakan, toh semuanya sudah selesai.

Miracle (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang