Bukan hal pertama seorang Samudera Ildanif Sumarta menginjakkan kaki di sekolah ini. Tempatnya masih sama seperti yang dulu, tidak ada begitu banyak perubahan, namun, yang membuatnya berbeda adalah tujuannya.
Mungkin dahulu ia datang hanya untuk tanding semata, tetapi sekarang, dirinya bukan hanya tanding, tetapi juga membawa amarah yang minta dipuaskan.
"Waktu permainan dimulai." batin Dani
Dirinya dan timnya sudah berada di tempat yang disediakan. Hari ini adalah pertandingan pertamanya melawan anak SMAN 5. Menganggap remeh lawan, itulah sifat Dani dari dulu.
Dia memperhatikan keadaan sekitar, mencari-cari sosok yang membuat amarahnya minta dipuaskan.
Tepat di arah jam 3, matanya menangkap objek yang sedang dicari-cari nya.
Ia pun menyeringai, dan mulai menyusun beberapa rencana untuk memuaskan amarahnya.
Untuk saat ini, dirinya memperhatikan siapa saja orang-orang yang dekat dengan target. Untuk kali ini, dirinya bermain secara halus.
"Woy Dan!" ..
Dani hanya menganggapinya dengan deheman tanpa melepaskan pandangannya dari target.
"Lu ngeliat apaan?" ucap Alfan
"Kepo." ucap Dani
"Ngincer cewe lagi?" ucap Alfan
"Gak, udah sono! Pacar lu anak sini kan?" ucap Dani
"Iya, tapi lagi tugas." ucap Alfan
"Yaelah, lebay amat. Samperin aja diem-diem." ucap Dani
"Ogah! Lagi mengemban tanggung jawab, gak mau diganggu." ucap Alfan
"Itung-itung buat semangat lu Fan." ucap Dani
"Bentar lagi udah tanding, kita siap-siap aja." ucap Alfan
Dani hanya menurut saja, lagipula objek yang sedang ia perhatikan sudah hilang entah kemana.
Dan saatnya, Dani beserta tim beraksi. Dani menunjukkan tampang songongnya, seakan-akan yang di depannya hanyalah semut kecil.
"Kemungkinan kita bakal lawan Dani Dam." ucap Gilang yang sedang menonton pertandingan bersama beberapa temannya
"Iya, terus? Lu takut?" ucap Adam
"Bukan, gua takut Dani mancing emosi lu kek dulu." ucap Gilang
"Selagi gak kelewat batas, gua masih bisa tahan." ucap Adam
Adam dan Gilang kembali memperhatikan cara lawan bermain, setidaknya, mereka mencari titik lemah dari lawan.
"Dam!" ..
Adam mengalihkan perhatiannya menuju ke sumber suara.
"Kenapa Ra?" ucap Adam
"Kok lu malah nonton sih? Bukannya siap-siap." ucap Kiara
"Masih lama Ra. Udah, gak usah make alesan ngingetin gua supaya siap-siap. Bilang aja mau nonton Alfan." ucap Adam
"Tunggu-tunggu, kok lu tau Alfan?" ucap Kiara
"Pacar lu kan?" ucap Adam
"Iya. Kok tau sih?" ucap Kiara
"Gua bukan manusia goa, gua juga main sosmed." ucap Adam
"Iya-iya maaf." ucap Kiara
Adam pun kembali fokus menonton pertandingan saat ini. Dirinya memperhatikan dimana titik lemah lawan.