Alifia dan Fahrezi pun sampai di rumah sakit yang sudah diberikan alamatnya oleh Bram.
Mereka pun melihat Bram tengah terduduk di lantai sambil bersandar ke dinding.
"Bram!" ucap Fahrezi
Bram yang mendengar suara ayah Adam langsung berdiri dan mencium tangan keduanya.
"Adam ada dimana?" ucap Alifia
"Adam masih di dalem tante." ucap Bram
"Kamu tau gimana kejadiannya?" ucap Fahrezi
"Bram gak tau om. Bram juga nemuin Adam itu udah gak sadarkan diri." ucap Bram
Fahrezi menghela nafas beratnya, dia pun memijit keningnya. Harus bagaimana lagi sekarang?
Seseorang berpakaian khas dokter pun keluar dari ruangan UGD. Ekspresinya sih biasa-biasa saja.
"Dok, gimana keadaan anak saya?" ucap Alifia
"Anak ibu baik-baik saja, tidak ada luka yang serius. Mungkin, setelah dia sadar, kita lakukan CT scan untuk melihat ada luka dalam atau tidak." ucap sang dokter
"Tapi gak ada yang serius kan?" ucap Fahrezi
"Selama ini, kami tidak menemukan hal yang serius. Kepalanya seperti nya terbentur keras, untung saja dia memakai helm. Jadi, tidak terlalu parah." ucap sang dokter
"Kira-kira, kapan dia sadar?" ucap Alifia
"Saya tidak dapat memastikan Bu, yang jelas, pasien sudah dipindahkan ke ruang rawat." ucap sang dokter
Sang dokter pun meninggalkan Bram, Alifia, Fahrezi, dan kedua bapak-bapak itu.
"Mari om, saya kasih tau ruangannya." ucap Bram
Mereka pun pergi dimana Adam berada. Bram sendiri sudah mengurus seluruh administrasi nya.
"Nanti uangnya om ganti ya." ucap Fahrezi
"Gak usah om, gak papa." ucap Bram
"Pah, Adela gimana?" ucap Alifia
"Papah juga gak tau mah." ucap Fahrezi
"Emang, Adela kenapa om?" ucap Bram
"Adela kabur dari rumah." ucap Fahrezi
"Kabur gimana maksudnya?" ucap Bram
"Adam itu lagi nyari Adela, tante udah larang karena perasaan tante gak enak, tapi yang namanya Adam, kamu tau sendiri kan?" ucap Alifia
"Terus, sekarang Adela ada dimana?" ucap Bram
"Kata Adam lagi perjalanan menuju ke Bandung, semoga aja bener ke rumah neneknya." ucap Fahrezi
"Mas, mending kamu hubungi Zian, minta tolong supaya Zian mastiin Adela ada dimana." ucap Alifia
"Aku mana punya kontaknya Fi." ucap Fahrezi
"Bram, hp Adam ada di kamu gak?" ucap Alifia
"Ada tante, kenapa?" ucap Bram
"Nah, kamu tau pass nya gak?" ucap Alifia
"Kalau masih pass yang lama, Bram tau. Tapi kalau udah ganti, ya gak tau." ucap Bram
"Kamu coba-coba dulu deh." ucap Alifia
Bram pun membuka handphone Adam dan mulai mengetikkan kata sandi yang ia tau.
Namun sayang, Adam sudah mengubah kata sandinya. Bram pun terus mencoba-coba, sampai akhirnya, dia mengingat ulang tahun Sinar.
Mengapa tidak berhubungan Deandra? Karena ia tau, hati dan pikiran Adam masih untuk Sinar.