Dua Puluh (A)

132 9 21
                                    


Tok tok tok..

Pintu pun terbuka dan menampilkan sesosok remaja cantik berusia 14 tahun.

Adela pun melihat pemandangan di depannya hanya menggelengkan kepala. Bagaimana tidak? Sang kakak tertidur dengan masih menggunakan sarung dan peci.

Adela memutuskan untuk menghampiri kakaknya dan membangunkannya, meski akan mengganggu, tapi apabila tidak dibangunkan, Adam akan seperti serigala yang kelaparan.

"A'a bangun. " ucap Adela dengan suara lembut sambil mengusap rahang sang kakak

Namun yang dipanggil masih asik berada di dalam alam mimpinya.

"Geezz.. Benci nih kalau kayak gini. Dibangunin susah, gak dibangunin ngomel-ngomel kek emak-emak. Emang di alam mimpi ada apa kali sampe betah banget. Untung aja gua sayang sama lu kak, kalau gak? udah gua siram nih sekarang! " batin Adela

"A'a bangun! Wallahu Karim! " ucap Adela dengan sedikit teriak

Perlahan-lahan, sebuah mata terbuka dan menampilkan bola mata yang berwarna cokelat elang dengan sedikit warna birunya.

Adam..
Ialah sang pemilik mata indah itu, tidak salah kalau dia mudah untuk menaklukkan wanita.

Mau tidak mau, Adam harus menghentikan aktivitasnya di alam mimpi dan kembali ke dunia nyata.

"Kenapa sayang? " ucap Adam yang masih memejamkan mata meskipun tangannya menggenggam tangan Adela

"Sayang, sayang. Wake up! " ucap Adela

Matanya pun langsung terbuka dan pandangannya langsung menuju ke arah jam dinding yang berada di depan. Jam menunjukkan pukul 05.45.

"Olahraga gak? Kalau masih ngantuk, tidur aja mending. " ucap Adela

Adam pun langsung mengambil posisi duduk dan melakukan peregangan kecil.

"Iya, yaudah, tunggu di bawah, kakak mau siap-siap dulu. " ucap Adam

"Iyalah harus siap-siap. Lu emang mau joging make sarung sama peci? Orang stres. " ucap Adela

"Yaudah, mending sekarang lu keluar, gua mau cuci muka sama sikat gigi. Bye! " ucap Adam yang mencium pipi adiknya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi

Adela pun hanya menatap nya dengan datar, terkadang ia sangat aneh dengan sikap sang kakak, kadang dewasa seperti ayahnya, tapi terkadang juga seperti manusia tolol.

Adela pun keluar dari kamar Adam dan menuju ke bawah. Disana sudah ada semua keluarganya kecuali Adam. Bahkan adiknya yang kecil saja sudah bangun, padahal waktu masih menunjukkan pukul 05.50.

"Adam mana dek? " ucap Papah

"Masih siap-siap Pah. Masa iya dia mau joging make sarung sama peci. Adela sih mending jauh-jauh dari kakak kalau begitu. " ucap Adela

"Yaudah, kita tunggu aja. " ucap Mamah

10 menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu sudah datang. Adam turun dengan menggunakan t-shirt lengan pendek berwarna hitam yang berukuran pas dengan tubuhnya, sehingga sedikit menampilkan bentuk tubuh atletisnya, dipadukan dengan celana berwarna hitam sepanjang pahanya. Tak lupa sepatu olahraga berwarna putih dan handuk kecil.

"Telat bangun lagi 'a? " ucap Mamah

"Sorry Mah. Abis sholat Adam ketiduran. " ucap Adam

"Yaudah, mending sekarang kita langsung ke taman aja. Keburu siang. " ucap Papah

Keluarga itu pun menuju ke taman yang letaknya di tengah-tengah komplek perumahannya. Saat sampai disana, sudah banyak warga yang melakukan aktivitas olahraga.

Miracle (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang