Tiga Puluh Enam

73 5 19
                                    

Pulang dari turnamen, sesuai dengan yang Dani bicarakan kepada Deandra beberapa jam yang lalu, benar-benar terjadi.

"Jelasin kenapa bisa kenal sama Adam?" ucap Dani

Deandra masih enggan menjawab, takut kalau seandainya terjadi pertengkaran hebat antara Dani dan juga Adam.

"Deandra Agatha." ucap Dani

"Gua udah kenal Adam dari pas SD." ucap Deandra

"Temen?" ucap Dani

Deandra bingung, kalau dia bohong, pasti Dani akan mengetahuinya, dan Dani akan mengeluarkan kata-kata mutiara ala Dani sendiri.

"Lebih." ucap Deandra

"Maksudnya?" ucap Dani

"Gua pernah pacaran sama dia." ucap Deandra

"Kok?!" ucap Dani yang mulai serius

"Pas SD, gua pacaran sama Adam. Semenjak gua pindah ke Belanda, gua lebih milih buat ngeakhirin hubungan gua sama Adam." ucap Deandra

"Pacaran?!" ucap Dani

"Iya, emang ada apa sama Adam?" ucap Deandra

"Sekarang masih ada perasaan?" ucap Dani

"Gak tau. Emang kenapa sih? Salah gua suka sama orang?" ucap Deandra

"Gak salah suka sama orang, tapi orang yang lu suka itu salah!" ucap Dani dengan sedikit membentak

"Kenapa sih?! Kalau lu punya urusan pribadi sama dia yaudah! Gua suka sama siapa itu hak gua!" ucap Deandra

"Kok lu jadi kepala batu sih De! Gara-gara dia doang lu kayak gini ke gua?!" ucap Dani

"Gua gak akan jadi kepala batu kalau lu gak kayak gini! Kalau punya masalah pribadi ya gak usah nyeret-nyeret gua!" ucap Deandra

"Jauhin Adam sekarang!" ucap Dani

"Gak akan! Adam itu orang baik!" ucap Deandra

"Maksud lu, gua orang jahat gitu?!" ucap Dani

"Gua gak bilang! Tapi lu sendiri yang mengakui itu!" ucap Deandra

"Lu belain orang yang jelas-jelas udah nyakitin lu secara tidak langsung?!" ucap Dani

"Maksud lu apa sih Dan?!" ucap Deandra

"Munafik kalau lu bilang putus dengan ikhlas. Munafik kalau lu bilang gak cemburu Adam deket sama perempuan!" ucap Dani

Deandra hanya membisu. Semua yang dikatakan Dani benar semuanya. Pada kenyataannya, dirinya masih belum ikhlas Adam menjadi milik orang lain, sampai saat ini.

"Gua udah bilang, sampe Adam ngelakuin sesuatu yang buruk sama lu, gua akan tinggal diam!" ucap Dani

"Terus lu mau apa?! Mau berantem! Mau sok jadi jagoan?! Gua gak suka ya!" ucap Deandra

Dani meninggalkan Deandra menuju ke markasnya. Sedangkan Deandra hanya mematung di tempat, memikirkan apa yang selanjutnya akan dia lakukan.

Dani menuju ke tempat dimana teman-temannya sedang berkumpul. Sesampainya di sana, Dani langsung menempatkan dirinya di sebuah kursi panjang sambil menghela nafas panjang.

"Kenapa Dan?" ucap Alfan yang menghampiri Dani

"Gua mau cerita, tapi gak disini. Ikut gua." ucap Dani

"Yaudah." ucap Alfan

Dani mengajak Alfan ke tempat pribadi nya. Dia ingin menceritakan semuanya kepada Alfan, karena menurutnya, Alfan bisa memberikan solusi yang baik, walaupun pada akhirnya Dani menggunakan caranya sendiri.

Miracle (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang