Tiga Puluh Empat

107 5 0
                                    

Hari demi hari terlewati, dan hari ini adalah H-1 Tournament itu akan dimulai.

Banyak sekali persiapan yang dilakukan oleh anak-anak. Latihan, latihan, dan latihan terus mereka jalani sampai detik ini. Bahkan, mereka semua rela mengorbankan waktu-waktu bersenangnya ala remaja-remaja zaman now.

Satu bulan lamanya, waktu bersenang-senang mereka tersita untuk memprioritaskan pertandingan yang akan dihadapi.

19.30 WIB

Seluruh murid masih setia berada di sekolah. Bahkan, beberapa tim yang harus latihan di luar, juga harus datang ke sekolah.

Mereka melakukan doa bersama, berharap apa yang telah mereka usahakan akan membuahkan hasil yang manis. Percaya atau tidak, sekeras apapun usaha yang kita lakukan, bila tidak berdoa kepada yang maha kuasa, pasti hasilnya akan 0.

Di depan anak-anak, sudah ada Rizky, Adam, dan juga Namira yang sedang berdiri menyampaikan beberapa kata, yang berharap akan memberikan motivasi untuk semuanya, bahkan untuk dirinya sendiri.

"Hari esok, akan jadi hari dimana kita menjadi seorang pahlawan. Bukan hanya berjuang untuk mendapatkan juara, namun mempertahankan apa yang sudah kita dapatkan sebelumnya. Saya sebagai penyelanggara acara, berharap, bahwa tuan rumah, akan menjadi nomer satu di segala bidang. Dan saya mempunyai keyakinan, dengan segala usaha yang telah kita lakukan, kita akan mampu mencapai target, mungkin, bisa saja melampaui target." ucap Adam

"Besok adalah pertempuran yang sebenarnya. Kurang lebih tiga minggu lamanya kita akan berada di medan tempur. Dan pastinya akan banyak waktu yang tersita untuk bersenang-senang. Tapi, perlu kalian ingat. Semua akan terbayar, disaat nama kalian, atau tim kalian, dipanggil, untuk mengambil sebuah penghargaan." ucap Rizky

"Rasa takut pasti ada. Dan itu manusiawi. Namun, kita harus bisa mengendalikan rasa takut itu. Positif thinking dan percaya diri kuncinya. Latihan keras kalian selama ini akan sia-sia bila di pertandingan yang sesungguhnya, kalian tidak percaya diri. Tidak masalah kalau pada akhirnya kalian tidak mendapat juara, yang perlu kalian tahu, usaha kalian sudah menjadi juara di hati setiap anak." ucap Namira

"Sekarang, saya mempersilahkan kalian untuk berdiri semua, membentuk formasi dan aturan yang sudah diarahkan kemarin. " ucap Adam

Semuanya pun membentuk formasi yang sudah diarahkan kemarin, dan juga menaati peraturan yang sudah diberikan.

"Rangkul pundak teman sebelah kanan dan kiri kalian. Kita tundukkan kepala, dan berdoa di dalam hati. Berdoa, mulai." ucap Adam

Suasana berlangsung dengan hikmat, keinginan demi keinginan mereka panjatkan di dalam doa mereka, berharap, sang yang maha kuasa mengabulkan permintaan mereka.

"Berdoa selesai." ucap Adam

Satu persatu acara mulai dilaksanakan. Mulai dari bernyanyi bareng sambil merangkul pundak teman sebelah kanan dan kiri sampai acara penutupan. Kegiatan ini diselenggarakan, supaya mempererat kesolidaritasan antar sesama.

Perlahan-lahan lapangan mulai sepi, satu persatu anak mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Tersisa lah panitia penyelenggara disini.

Adam memang belum membubarkan mereka semua, masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan.

"Sama seperti event-event lain, saya berharap, kalian memaksimalkan kerja kalian disaat event dimulai. Tugas kita bukan cuman menyelenggarakan acara, tapi, tugas kita juga berjuang untuk membanggakan nama sekolah. Dan mohon maaf juga kalau besok saya akan dikit ngebantu nya. Mengingat, setiap hari saya mengikuti lomba." ucap Adam

"Usaha kita, akan berbuah manis di akhir nanti. Semua akan terbayar di akhir. Jadi, tenang aja, di akhir kita bakal seneng-seneng." ucap Rizky

"Yaudah, sebelum balik, kita doa lagi, dan seperti biasa, yel yel semangat." ucap Namira

Miracle (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang