Dua hari sudah Muhammad Rizky Ananda menjabat sebagai ketua OSIS menggantikan sang sahabat Muhammad Adam Fahrezi.
Berbagai rentetan masalah pun mulai muncul. Masalah turnamen lah, administrasi lah, ini lah, itu lah. Rasanya Rizky sudah ingin meledak saat ini juga.
Sebenarnya bisa aja Rizky menyelesaikan, toh Rizky termasuk orang yang menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Hanya saja, suasana sekarang yang membuat Rizky tidak nyaman.
"Woy, diem aja lu!" ucap Rajif
"Bacot lah Jip. Lagi gak mood gue." ucap Rizky
"Yaelah, kayak cewe lagi PMS aja lu. Masih pagi men, udah lesu aja. Semangat dong!" ucap Rajif
"Kalau mood gue bagus juga udah semangat Jip." ucap Rizky
"Kenapa sih, kenapa? What happen aya naon?" ucap Rajif
"Gua gak nyaman sama suasana sekarang Jip. Bikin gua gak enjoy jalanin idup." ucap Rizky
"Jadi Ketos?" ucap Rajif
"Iya." ucap Rizky
"Gua tau pasti itu beban banget Ky. Mau gak mau lu jalanin amanah dari Adam, lu gak mau buat dia kecewa kan?" ucap Rajif
"Iya gua tau Jip. Gua itu dari kemaren berdoa, semoga hari ini, hari terakhir gua ngejabat jadi Ketos." ucap Rizky
"Wait wait! Jangan bilang hari ini lu mau ngundurin diri juga?" ucap Rajif
"Engga. Gua cuman berharap, kepsek tau soal ini, dan kabarnya juga, kepsek udah balik dari dinas. Dan yaudah gua berharap hari ini gua terakhir ngejabat." ucap Rizky
"Semoga keinginan lu terwujud Ki. Jujur aja gua kasian ngeliat lu gak ada semangat buat idup belakangan ini." ucap Rajif
"Ya, semoga aja ada mukjizat." ucap Rizky
"Pagi-pagi udah ngeghibah aja nih masnya." ucap Dini
"Palalu ngeghibah, pagi-pagi udah fitnah aja lu." ucap Rajif
"Untung lu temen gue Jip. Beda banget sih lu sama Rajif yang di kelas lain." ucap Dini
"Atuh kalau sama, bingunglah orang-orang. Udah nama sama, sifat sama." ucap Rajif
"Lagian nama lu kenapa meski Rajif sih? Kenapa gak Ujang, Dadang, atau siapa gitu." ucap Dini
"Ya mana gua tau Jubaedah! Kan emak gua yang kasih nama!" ucap Rajif
"Udah-udah ribut mulu lu berdua." ucap Rizky
Panggilan kepada Muhammad Rizky Ananda kelas 11 IPA 1 ditunggu di ruang kepala sekolah sekarang juga.
"Ki, lu gak kena masalah kan?" ucap Dini
"Gak ada. Yaudah gua ke ruang kepsek sekarang. Gak enak ditungguin." ucap Rizky
Rizky pergi ke ruang kepala sekolah sambil berfikir ada apa dirinya dipanggil.
"Assalamualaikum." ucap Rizky yang memasuki ruangan
"Waalaikumsalam, masuk nak." ucap bu Nia
Kebetulan nama kepala sekolahnya adalah bu Nia. Bisa dibilang kepala sekolah yang sangat baik diantara yang lain.
"Maaf bu, ini Rizky dipanggil ada apa yah?" ucap Rizky yang sudah duduk berhadapan dengan sang kepala sekolah
"Ibu mau nanya sama kamu. Sebenarnya apa yang terjadi pas hari Senin?" ucap bu Nia
"Mungkin ibu udah denger apa yang diceritain sama guru-guru yang lain. Dan yah, itu semua bener." ucap Rizky
"Sebenarnya ada apa dengan pak Munir?" ucap bu Nia