Jam istirahat, Adam kembali diinterogasi, bukan oleh keluarganya, melainkan teman-temannya. Jujur saja, Adam kesulitan untuk saat ini.
Karena teman-temannya tau bagaimana Adam berbohong atau menutupi sesuatu. Terlebih lagi diantara mereka ada yang bacot nya nauzubillah.
"Lo gak usah boongin kita-kita!" bacot Diva
"Yaallah Diva ku sayang. Lu nanya seribu kali jawaban gua juga sama. Udah atuh, lelah aku tuh dari kemaren sampe sekarang diintrogasi mulu." ucap Adam
"Lu boong, gua doain gak ganteng lagi sih." ucap Dhiba
"Berarti selama ini gua ganteng dong?" ucap Adam
"Yah! Salah ngomong. Maksudnya.." ucap Dhiba
"Udah lah Dhib.. Udah ada Devan juga." ucap Adam
"Kamu jadian sama Adam, aku ikhlas kok." ucap Devan
"Serius nih Van?" ucap Adam
"Iya, tapi barter sama Sinar." ucap Devan
"Yeu Jaenudin!" ucap Zaki
"Udah lah, gua gak papa. Mending mesen makanan, gua laper nih." ucap Adam
Seperti biasa, Adam selalu bersama Sinar. Mereka sedang berjalan untuk mencari penjual mana yang akan mereka datangi
"Nar." ucap Adam
"Hmm.." ucap Sinar
"Daritadi diem aja, kenapa?" ucap Adam
"Gak papa." ucap Sinar
"Biasanya di balik kata gak papa, ada apa-apanya." ucap Adam
"Apaan dah, sotoy amat!" ucap Sinar
"Serius Nar." ucap Adam
"Pulang sekolah ada kegiatan gak?" ucap Sinar
"Ada sih. Mau ngebahas persiapan lomba, tapi gak lama kok. Kenapa emang?" ucap Adam
"Emmm... Mau temenin aku di rumah gak?" ucap Sinar
"Emang di rumah gak ada orang?" ucap Adam
"Cuman ada bibi. Papah lagi ngurus kerja ke luar negeri, mamah ngikut papah. Kak Gerald ngampus." ucap Sinar
"Yaudah, nanti pulang langsung ke rumah aja. Udah ah, ini mau jajan apaan?" ucap Adam
"Mau beli cilok aja, nanti makan berat nya siang aja." ucap Sinar
"Ngapain beli cilok?" ucap Adam
"Ya buat dimakan lah, masa di liatin doang." ucap Sinar
"Bukan, emang cinta aku ke kamu kurang sampe beli begitu?" ucap Adam
"Hah? Maksudnya?" ucap Sinar
"Iya, cilok itu kan cinta dicolok." ucap Adam
"Kalau ada keluarga jangkrik disini gua berharap bisa merapat sama gua." ucap Sinar
"Jahatnya, itu gua udah mikir keras loh." ucap Adam
"Udah ah, mending beli cilok, lu mau beli mata dicolok juga gak papa." ucap Sinar yang meninggalkan Adam di tempat
Adam hanya tersenyum, setidaknya Sinar bahagia.
"Abis milih mobil yah pak, bu." sindir Rista
Adam dan Sinar termasuk memakan waktu yang lama, makanya itu Rista menyindir mereka berdua.
"Salahin nih si manusia kardus. Beli makanan lama banget." ucap Sinar