Teman

3.7K 164 24
                                    

Brian menunggu sosok Nayla muncul dari tangga. Sudah setengah jam setelah bel dan sosoknya belum muncul. Brian hendak beranjak dari duduknya ketika ia melihat Nayla turun dari tangga.

Brian tersenyum melihat kedatangannya. Ia melambai ke arah Nayla. Nayla sendiri tidak merespon.

"Gue udah nungguin lo lama nih. Kemana aja ?" tanya Brian. Nayla diam saja.

"Em, lo mau nggak temenin gue ?" tanya Brian. Nayla mengangkat alisnya, pertanda ia bertanya.

"Ke toko buku. Ayo ikut. Gue mau beli komik." kata Brian. Nayla menggeleng.

"Ayo dong." bujuk Brian.

"Gak." kata Nayla.

"Nay, please. Ayo sekali aja." kata Brian.

"Yaudah yaudah. Berisik." kata Nayla.

Flashback on

Brian duduk di samping Gita di kursi depan laboratorium kimia.

"Hai, toa masjid." sapa Brian.

"Lo sebut gue apa ? Bacot lo ya." omel Gita.

"Hehehe..peace yaa...gue mau nanya sesuatu sama lo nih." kata Brian.

"Apa ?" tanya Gita.

"Tentang cewek judes itu. Kesukaan dia apa ?" tanya Brian.

"Kok lo nanyain dia ? Lo mau pdkt ? Lo naksir ya sama Nayla ?" tanya Gita dengan suara yang tidak terkondisikan.

"Diem aja deh lo. Enggak gitu juga sih, Git. Cuma, ya gue mau tanya aja. Gak boleh ?" tanya Brian.

"Ya kenapa emangnya lo nanyain Nayla ?" tanya Gita.

"Gak apa-apa beneran deh. Asal lo kasih tau dulu apa kesukaan Nayla, terus gue bagi alasannya. Gimana ?" tanya Brian. Gita menimbang sejenak, lalu mengangguk.

"Dia suka buku. Dan sekarang lagi pengen banget sama novel Tere Liye yang Bintang. Tapi katanya mau nabung dulu sih. Pokoknya segala macam novel dia suka." kata Gita.

"Kalo makanan ?" tanya Brian.

"Baksonya Bang Mamat depan SMA. Beuh dia suka banget." kata Gita.

"Oh gitu ya. Makasih ya, Toa masjid. Lo emang terbaik deh." Brian tersenyum.

"Terus alasan lo apa ?" tanya Gita.

"Kepo lu. Udah ah gue cabut dulu. Bye, toa masjid." Brian berjalan meninggalkan Gita.

"Heh !! Brian !! Dasar curut lo." teriak Gita. Brian hanya terkekeh.

***

Flashback off

Brian segera memilih komik kesukaannya. Ia membiarkan Nayla berkeliling sendiri. Brian melirik ke arah Nayla yang sedang memilih novel di seberangnya. Brian segera mengambil komik yang ia cari dan menghampiri Nayla.

"Cari apa Nay ?" tanya Brian.

"Gak ada." jawab Nayla.

"Cari aja dulu gapapa. Gue tunggu." kata Brian.

"Gak." kata Nayla.

"Lo suka novel ini ?" Brian mengambil novel Bintang karya Tere Liye. Nayla mengangguk kecil.

"Lo mau beli ini ya ?" tanya Brian.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang