Brendan mengeluarkan buku kecil berwarna hitam, meletakkannya di depan Brian dan Nayla.
"Itu isinya hipotesis gue." jelas Brendan.
"Hipotesis?" tanya Brian.
"Iya. Tentang kasus surat kaleng itu." kata Brendan. Brian membuka buku itu. Ada beberapa poin tertulis disana.
"Ini banyak banget." Brian membuka lembar berikutnya.
"Entahlah. Baca aja." kata Brendan.
"Yang pertama, pelakunya cewek." Brian membacanya, lalu mengangguk.
"Itu udah tau gue." kata Brian.
"Kedua, pelaku kenal Brian, Brian belum tentu kenal sama orang itu." Nayla membaca poin kedua.
"Persentase Kak Brian kenal sama orang itu adalah 32%." lanjut Brendan.
"Gue nggak kenal Becca." kata Brian.
"Iya, gue juga nggak kenal." kata Brendan.
"Ketiga. Dia sekolah di SMA swasta." Nayla mengerutkan keningnya.
"SMA Bhakti juga swasta kan?" kata Brian. Brendan menoyor kepala kakaknya.
"Bukan Bhakti. Selain itu lah. Dan disini banyak banget. Apalagi muridnya juga banyak. Persentase gue tau murid itu adalah 2%." jelas Brendan.
"Gini deh. Ini poin poin hipotesis elo udah banyak yang gue tau. Intinya, dia ngirimin surat itu terstruktur kan?" tanya Brian.
"Iya. Dua bagian hilang. Gue nggak tau ada apa disana." kata Brendan.
"Nay, masih kamu simpen nggak suratnya?" tanya Brian. Nayla menggeleng.
"Udah aku buang. Soalnya isinya panjang banget dan maki-maki. Males kan bacanya." kata Nayla.
"Panjang ya? Kira kira apa? Huruf awalnya apa? Coba inget inget." tanya Brendan.
"Lupa. Beneran lupa." kata Nayla.
"Eh, gimana suratnya Hera? Apa ada nama juga?" tanya Brian tiba-tiba. Brendan mengangguk kecil.
"Coba aja tanya sama dia." kata Brendan. Brian segera menelpon Hera.
"Halo, ex."
"Woy, ex. Lo dimana?"
"Rumah. Baru aja dateng. Gimana?"
"Lo udah cek surat kaleng elo? Ada nama nggak?"
"Oiya gue belum cek! Bentar ya ex gue cek. Posdim?"
"Rumah."
"Gue kesana abis ini."
Hera mengakhiri panggilan.
"Dia belum tau ada klu enggak." kata Brian. Brendan mengangguk. "Baca baca dulu aja hipotesis gue." kata Brendan.
"Terus, surat lusinan itu? Ada juga klu klu begini?" tanya Brian.
"Kemungkinan ada. Tapi kan udah dibuang semua sama Nayla. Nggak ada cara buat cari tau lagi. Yang ada cuma tinggal itu. Surat-surat tunggal, ganda, yang dikirim berurutan, dan gue gabung aja." kata Brendan.
"Becca siapa sih?" Brian frustasi. Nayla tertegun.
"Aku tau." katanya.
"Tau Becca? Siapa?" tanya Brian.
"Aku dulu pernah ketemu sama orang yang namanya mirip. Waktu itu, aku di taman sendirian, waktu kalian ke Amerika. Disana aku ketemu sama cewek namanya Rebecca." kata Nayla mencoba mengingat setiap detik pertemuannya dengan cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Novela Juvenil[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...