Nayla memicingkan matanya saat melihat Brian berbicara dengan seorang cewek di kantin istirahat kedua. Mereka tertawa bersama dan terlihat akrab.
"Brian!" panggil Nayla. Brian menoleh.
"Eh Kak Nayla. Permisi kak," Cewek tadi langsung pergi meninggalkan Brian dan Nayla.
"Siapa?" tanya Nayla.
"Itu tadi adek kelas. Mau tanya gimana caranya join band." kata Brian.
"O ya?" tanya Nayla tidak percaya.
"Iya sayang. Kamu nggak percaya apa?" Brian mencubit pipi Nayla gemas.
"Brian ih!" Nayla mendengus.
"Biar semua tau aku sayang kamu." Brian merangkul bahu Nayla, menuntunnya ke sebuah kursi kantin.
"Mau pesen apa? Aku traktir." kata Brian.
"Gak." jawab Nayla.
"Yaudah aku pesen bakso ya? Semangkok berdua." Brian tersenyum lebar.
"Idih." kata Nayla.
"Kamu maunya apa sih sayang?" tanya Brian.
"Kamu." jawab Nayla spontan.
"Aduh kamu bikin aku terbang deh." Brian tertawa kecil.
"Beneran. Aku maunya kamu." kata Nayla.
"Maunya aku ngapain?" tanya Brian.
"Jujur." kata Nayla.
"Soal?" tanya Brian.
"Kamu kemana aja tadi malem? Apa kamu jalan sama Sinta?" tanya Nayla dengan nada horror.
"Sinta? Apa maksud kamu? Enggak lah." kata Brian.
"Terus?" tanya Nayla.
"Tadi malem, aku nginep di rumah Aan. Sekalian ngerjain tugas gitu. Terus, aku salah bawa HP. HP aku sama punyanya Brendan kan sama, terus aku salah ambil. Aku bawa HP Brendan, Brendan bawa HP aku." jelas Brian. Ia sengaja berbohong karena tidak mungkin jika dirinya bicara tentang makan malam bersama keluarga Sinta.
"Yakin?" tanya Nayla.
"Yakin lah." kata Brian.
"Tapi kamu gak bilang aku. Aku udah kirim kamu chat nggak ada yang dibales." kata Nayla.
"Iya itu karena Brendan aku suruh buat gak buka satu pesan pun dari HP aku." kata Brian. Nayla mengangguk.
"Maaf ya?" kata Brian. Nayla mengangguk.
"Besok pagi anter aku ke mall mau?" tanya Nayla.
"Boleh. Tumben kamu belanja." kata Brian.
"Iya. Mau beliin baju buat Mama soalnya hari Senin ultah." kata Nayla.
"O ya? Aku ikut ke rumah kamu ya waktu ultahnya Mama kamu? Aku sebagai calon menantu harus berbakti juga." Brian menaikkan alisnya.
"Jijik." Nayla mencubit lengan Brian. Brian tertawa.
"Nanti Sinta nggak kesini lagi kan?" tanya Nayla. Brian menggeleng.
"Semoga aja enggak deh." kata Brian.
"Aku gak suka lihat kalian." kata Nayla jujur.
Itu kamu belum denger soal perjodohan itu. Kalo tau, jadi apa seorang Brian ini. Yang ada kamu ngamuk Nay, pikir Brian.
"I..iya aku juga gak suka lihat dia." kata Brian gelagapan.
"Kamu mikirin apa?" tanya Nayla.
"Gak ada." kata Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Ficção Adolescente[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...