EXTRA EPISODE

72 4 2
                                    

[WARNING] Kiss scene

***

Tiga bulan kemudian....

Brian dan Nayla duduk-duduk di balkon hotel. Seminggu lalu, mereka mengadakan pernikahan di Indonesia dan Nayla harus langsung pergi ke Australia untuk menyelesaikan beberapa urusan yang belum selesai dalam studinya.

Mereka menatap langit malam dan kendaraan yang terlihat ramai di jalan dari lantai 7. Nayla menyesap kopi hangat yang baru saja dipesannya. Nayla menyandarkan kepalanya di bahu Brian.

Menurutnya, banyak yang tidak mungkin terjadi di kehidupannya, termasuk saat ini, detik ini dimana ia telah menjadi istri Brian dan akan menjalani kehidupan bersamanya selamanya. Brian mengusap-usap rambut Nayla yang kini telah memanjang sepunggung. Brian senang mencium aroma buah-buahan yang berasal dari shampoo favorit Nayla.

"Brian, ngantuk." Nayla terbuai angin malam yang cukup dingin.

"Sama." Brian menganggukkan kepalanya.

"Thank you ya buat semuanya. Jujur masih nggak percaya kita sekarang bakal barengan selamanya," Nayla tersenyum.

"Iya. I love you." Brian tersenyum.

"Kamu mau ngapain abis ini? Masih ada kerjaan?" tanya Nayla.

"Masih. Mau nyelesaiin bentar," kata Brian. Nayla menganggukkan kepalanya.

"Btw nay, kamu pengen punya anak berapa?" tanya Brian yang sontak membuat Nayla langsung berhenti bersandar dan menatap wajah Brian.

"Just asking," Brian mengangkat bahunya.

"Dua." jawab Nayla. Brian bernafas lega. Ia kira Nayla akan mencubitnya, ternyata tidak.

"Kaget kirain bakalan ngamuk aku nanya gitu." kata Brian.

"Enggak kok." kata Nayla.

"Mau nyobain abis ini?" tanya Brian. Pertanyaan itulah yang membuat Nayla betul-betul mencubit lengan Brian. Brian tertawa.

"Nanyanya jangan frontal gitu kenapa sih?" tanya Nayla.

"Hahaha kan abis nikah kemaren udah. Jadi siapa tau kamu mau lagi...."

Nayla membungkam mulut Brian agar ia tidak mengatakan sesuatu diluar dugaannya.

"Diem nggak?" kata Nayla. Brian menganggukkan kepalanya. Setelah itu, Nayla berhenti membungkamnya. Brian masih tertawa-tawa melihat ekspresi malu Nayla yang tidak bisa disembunyikan.

"Jangan malu kali ah I've seen everything." Brian dengan santainya menyeruput kopinya.

"Brian jangan ngomong yang enggak-enggak ih." pipi Nayla semakin merah.

Brian menatap mata Nayla dalam. Ekspresinya yang semula tertawa langsung berubah menjadi serius.

"Why?" tanya Nayla yang melihat perubahan spontan itu.

"Don't say anything," Brian tersenyum, kemudian mendekat untuk mencium bibir Nayla dengan lembut. Nayla membalasnya sambil mengalungkan tangannya ke leher Brian. Kecupan Brian semakin menuntut dan Nayla melepaskannya.

"Ayo pindah ke dalem aja," katanya.

Brian terkekeh, kemudian menggendong tubuh Nayla masuk ke dalam karena udara malam berubah semakin dingin di balkon itu.

Langit malam dan sinar bulan biru yang terlihat dari tirai menjadi saksi cinta bersatunya mereka berdua, merangkul mereka dengan cahaya lembut yang menenangkan.

"I love you so much," bisik Brian.

"I love you too," bisik Nayla sambil merangkul leher Brian lebih erat.

❤️❤️❤️

THE END

❤️❤️❤️

Letter from the author

Hai, thank you for reading this story. Makasih bangetttt aku ucapin pada semua reader. Cerita ini udah berlangsung selama bertahun-tahun dan baru selesai hari ini, 2 Juni 2021 dikarenakan author yang semakin sibuk dengan kuliah dan urusan lainnya. I'm so sorry karena cerita ini update nya lamaaaa bgt :(

Once again thank you for your views and support for this story. I love you guys and see you in the next story soon❤️❤️❤️❤️

Euphoria05


Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang