Hari Jum'at pagi. Jam pertama untuk kelas Nayla adalah olahraga. Nayla, Gita, serta Rebecca pergi ke ruang ganti bersama. Mereka membicarakan banyak hal sepanjang jalan. Nayla berpapasan dengan Brian dan seketika senyumnya mengembang. Brian sudah mau sekolah karena bujukannya. Brian menarik tangan Nayla sebelum ia tambah jauh.
"Apa?" tanya Nayla.
"Seneng banget aku sekolah." kata Brian.
"Biasa aja. Udah ah aku mau ganti dulu. Sampai nanti." kata Nayla. Sebelum Nayla beranjak, ia membisikkan sesuatu pada Brian.
"Te amo." bisiknya, lalu pergi dari hadapan Brian.
"Oke, bisa gombal juga dia." kata Brian sambil tersenyum dan wajahnya blushing.
Nayla tidak pernah sesemangat itu saat olahraga. Itu mungkin karena Brian yang menontonnya di depan kelas.
"Lo itu senyum-senyum sendiri kenapa sih?" tanya Gita.
"Dilihatin Brian." jawab Nayla asal.
"Cieeeee..." Gita menyenggol lengan Nayla. Brian masih menatap Nayla dari jauh, dan berakhir ketika seorang guru yang mengajar kelas Brian datang dan menjewer telinganya. Brian terpaksa masuk.
Pelajaran yang biasanya berlalu dengan lama terasa begitu cepat. Mungkin karena hari Jum'at atau mungkin karena suasana hati Nayla yang sedang baik. Entahlah. Nayla berjalan riang ke perpustakaan saat jam istirahat. Ia ingin meminjam beberapa buku untuk bacaannya di rumah. Ya, dia mulai bosan dengan bacaan di rumah yang itu-itu saja. Nayla menelusuri tiap rak dan pilihannya jatuh pada buku bersampul pink dengan judul "We". Nayla membaca sinopsis sebentar, lalu memutuskan untuk meminjamnya.
"Pinjem apa?" tanya seseorang yang membuat Nayla melonjak kaget.
"Oh, Kak Tian. Ini pinjem novel." kata Nayla.
Tian Nugraha. Dia adalah anak kelas XII IPA 2 dan sekaligus pernah satu organisasi KKS dengan Nayla. Dia tinggi, kulitnya sawo matang, tubuhnya atletis, pintar, dan juga, dialah gebetan baru Gita yang selalu dibangga-banggakan karena berbagai prestasi di bidang renang.
"Kak, aku duluan ya? Mau salam buat Gita?" tanya Nayla.
Tian tersenyum. "Boleh."
"Oke. Sampai ketemu lagi Kak." kata Nayla. Ia lantas berjalan keluar perpustakaan menuju kelas.
"My Nayla!!!" panggil Hera sambil merangkul bahu Nayla.
"Mau kemana?" tanya Hera.
"Kelas." jawab Nayla.
"Dari mana?" tanya Hera.
"Perpus." jawab Nayla.
"Sama siapa?" tanya Hera.
"Sendiri." jawab Nayla.
"Kok sendiri? Satria mana?" tanya Hera.
"Tau deh," Nayla mengangkat bahunya.
"Jangan marah gue manggil Satria. Nanti lo kira gue keinget yang dulu-dulu." kata Hera, disusul tawanya.
"Mau lo panggil sayang juga gak apa-apa." jawab Nayla.
"Naylaa!!!!" panggil Brian yang kini menyejajarkan langkahnya dengan Nayla. Nayla diapit oleh Hera di sisi kanan dan Brian di sisi kiri.
"Kok gue gak disapa?" tanya Hera.
"Hai, mantan!" sapa Brian.
"Hai juga, mantan!" sapa Hera balik.
"Minus." kata Nayla sambil berbelok ke kelasnya. Brian duduk di samping Nayla sebelum Hera atau Gita mendahului. Brian menopang kepalanya dengan tangan kanan dan menghadap Nayla sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/124782249-288-k215294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Jugendliteratur[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...