[Season 2] Part 26: Old Memories

709 43 0
                                    

Apa yang dikatakan Kenzie membuat Brian tersenyum. Brian mengangguk, lalu segera menemui Papanya yang sibuk dengan teleponnya.

"Pa, aku sama Paman Kenzie mau beli makanan sama minuman kesukaan dia tapi adanya di deket sekolah aku. Aku pergi dulu ya? Aku cepet kok." kata Brian.

"Awas kalo kamu kabur. Kenzie sama kamu itu sama-sama kriminal. Papa aja yuk yang anter." ajak Samuel.

"Gak perlu, Pa. Aku cepet kok. Beneran deh. Kan ada Paman Kenzie juga. Dia kan pembalap." kata Brian.

"Bener ya? Papa kasih waktu tiga puluh menit." kata Samuel.

"It's okay, Samuel. I will take care of your son." kata Kenzie yang bergabung dalam obrolan sambil merangkul bahu Brian.

"Tuh kan, Pa. Boleh kan?" tanya Brian.

"Iya iya boleh." kata Samuel.

"Oke. Bye." Brian mengajak pamannya keluar dan mereka berdua pergi menggunakan mobil dengan Kenzie yang menyetir. Brian dan Kenzie tertawa bersama karena mereka sudah berhasil membohongi Samuel.

"Where will we go, Uncle?" tanya Brian.

"Um, well, a great place i think." jawab Kenzie sambil menginjak pedal gas semakin kencang. Brian tersenyum lebar, senang karena pada akhirnya ada sosok penyelamat seperti Kenzie.

Kenzie menghentikan mobil di sebuah bengkel kecil. Kenzie turun dari mobil. Brian heran mengapa Kenzie ke tempat itu namun akhirnya juga mengikuti langkah Kenzie keluar.

"Bisa bertemu dengan Suryo?" tanya Kenzie pada salah seorang pegawai bengkel. Pria yang mengenakan seragam oranye kuning itu mengangguk dan memanggilkan pemilik bengkel.

"Halo, Kenzie!" sapa pria berusia pertengahan 50 sambil memeluk singkat Kenzie.

"Sudah lama tidak bertemu." kata Kenzie sambil tersenyum lebar.

"Iya. Wah aku sudah kangen. Lho, ini siapa? Anakmu?" tanya pria bernama Suryo itu sambil meneliti Brian dari atas sampai bawah. "Dia mirip denganmu."

"Bukan. Ini Brian. Son of Samuel." jawab Kenzie.

"What? Samuel? Anaknya Samuel? Wah udah gede ya," Suryo menepuk bahu Brian. "What's your name?"

"Saya Brian." Brian memperkenalkan diri.

"Loh Samuel tinggal disini?" tanya Suryo.

"Iya, Om. Dari saya kecil juga udah disini kok." jawab Brian.

"Wah tak kirain di Spanyol. Samuel jarang komunikasi sama saya sekarang. Mungkin sibuk banget ya dia?" kata Suryo.

"Iya, Om. Banyak proyek gitu." kata Brian.

"Maklum arsitek," Suryo mengangguk-angguk.

"Ya gitulah, Om." kata Brian.

"Pantes aja fasih bahasa Indonesia." kata Suryo.

"Iya lah, Om." Brian tersenyum.

"Gantengnya. Mirip Samuel," Suryo tersenyum. "Oh iya, anakmu mana, Ken?"

"Anakku di Spain. Sakit jadi tidak bisa kemari." jawab Kenzie.

"Berapa anakmu?" tanya Suryo.

"Dua. Namanya Rory dan Jeanine. Rory seumuran Brian dan Jeanine SD." jawab Kenzie.

"Jauh ya jaraknya." kata Suryo.

"Ya." Kenzie mengangguk.

"Oh iya. Mau servis mobil apa gimana ini?" tanya Suryo.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang