[Season 2] Part 39: Engagement

383 29 2
                                    

Sambil dengerin musik di atas boleh banget :)

***

Hari demi hari berlalu. Musim hujan telah berganti menjadi musim kemarau yang panas. Siswa-siswi SMA telah melaksanakan ujian kenaikan kelas. Setelah raport dibagikan, tiba saatnya untuk berlibur.

Nayla tau apa yang akan dihadapinya. Ia akan melihat seseorang yang pernah menjadi miliknya bertunangan dengan gadis lain. Nayla menatap dirinya di depan cermin kamar mandi. Dirinya tidak siap untuk acara yang akan dilaksanakan dua jam dari sekarang. Ia akan dijemput oleh Hera nanti.

Nayla meneteskan air matanya, kemudian segera menghapusnya.

"Gue kan udah putus baik-baik sama Brian. Kenapa harus nangis sih? Lemah banget." kata Nayla.

Kemudian, ia membersihkan diri dan berganti dengan gaun panjang yang sudah ia gantung di pintu. Lagu 'Day6 - Congratulations' yang sebelumnya tidak pernah ia dengarkan kini bergema keras-keras di kamarnya.

Congratulations Glad you're doing great
Congratulations How are you okay
How could you be so fine
I can see it in your eyes
The same look that u gave me
that kills me inside

I don't even need to ask yeah
I know you too damn well yeah
I can see that smile and can tell
that you did more than move on

Tok! Tok! Tok!

"Nayla, Hera dah dateng!"

"Oke, Ma. Bentar!"

Nayla segera keluar dari kamarnya. Hera datang lebih awal dari jam yang dijanjikan.

"Kok udah dateng?" tanya Nayla.

"Udah dong. Make sure lo beneran berangkat dan nggak ngurung diri di kamar." jawab Hera.

"Enggak dong. Ya kali," kata Nayla.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Hera.

"Nunggu Gita juga." jawab Nayla.

"Oke deh." kata Hera.

"Btw, lo nggak sedih dia tunangan?" tanya Nayla.

"Eh si tolol! Harusnya gue yang nanya begitu ke elo!" Hera tertawa kecil.

"Kan elo mantannya?" tanya Nayla.

"Lo pikir elo siapanya? Emaknya?" tanya Hera.

"Ya, bukan sih." kata Nayla.

"Gugup amat lo kelihatannya." kata Hera.

"Enggak kok." kata Nayla.

***

Di tempat lain, Brian sedang menatap dirinya di depan cermin. Ia sudah mengenakan kemeja putih berdasi. Hanya tinggal memakai jas hitam dan ia sudah siap menghadapi acara yang tidak diharapkannya.

"Brian!"

"Setan banget lu manggil kakaknya langsung nama begitu." Brian melotot ke arah Brendan melalui pantulan cermin.

"Hehe... Gue mau kasih tau sesuatu," Brendan mendekat, kemudian membisikkan sesuatu.

"Oke." jawab Brian. Brendan mengedipkan sebelah matanya, kemudian keluar dari ruangan.

"Brian, waktunya turun, Nak!" panggil Samuel. Brian menuruti perintah ayahnya. Samuel menepuk-nepuk bahu Brian, kemudian tersenyum.

"Kamu seneng?" tanya Samuel.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang