"Gue seneng ada di samping elo."
~ Nayla Arvina Permata ~***
Tepat pukul 7 malam, Brian sampai di rumah Nayla. Malam itu, ia mengenakan kaos abu-abu dengan lengan hitam dipadukan dengan jeans hitamnya. Rambutnya dibiarkan berantakan. Ia mengetuk pintu rumah Nayla.
Mama Nayla membukanya.
"Malam, Tante." Brian menyalaminya.
"Aduh Brian. Kamu ganteng banget sih." Dewi mencubit pipi Brian.
"Tante bisa aja deh. Nayla nya ada ?" tanya Brian. Dewi mengangguk.
"Ada di dalem baru siap-siap. Duduk dulu yuk, sayang." Dewi menuntun Brian masuk ke dalam.
"Kamu kapan jadian sama Nayla ?" tanya Dewi. Brian kaget.
"Um, ya, um, kita belum jadian." kata Brian.
"Belum ? Berarti besok bakalan jadian dong ?" tanya Dewi. Brian nyengir.
"Gatau tante." kata Brian.
Tak lama, Nayla keluar dari kamarnya dengan ekspresi yang datar seperti biasa. Ia menyalami tangan mamanya.
"Pergi dulu." kata Nayla. Dewi mengangguk.
"Hati-hati ya, Brian. Nayla dijagain lho ya." kata Dewi. Brian mengangguk sambil tersenyum.
Perjalanan ke pasar malam tidak terlalu jauh. Hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah Nayla. Setelah sampai, mereka langsung masuk ke dalam, melihat stand stand dan wahana yang tersedia disana. Brian sengaja menggandeng tangan Nayla. Nayla sempat menolak, tapi akhirnya ia mau digandeng begitu.
"Nay, lo cantik malem ini." bisik Brian yang membuat Nayla speechless. Nayla melepaskan tangannya dari genggaman Brian. Ia mengaduk isi tasnya dan mengeluarkan kamera DSLR.
"Lo bawa kamera ?" tanya Brian. Nayla mengangguk.
"Abadiin moment." jawabnya singkat. Ia mengarahkan lensanya kepada Brian. Brian sempat menolak difoto, namun Nayla tetap memotretnya. Alhasil, foto Brian yang diambil Nayla belum siap alias candid. Tapi, hasil foto Nayla tidak kalah dengan fotografer.
"Keren Nay. Muka candid gue juga gak parah banget." kata Brian.
Nayla mulai memotret hal lainnya. Brian mengajak Nayla naik komedi putar. Mereka duduk di kuda yang bersebelahan. Nayla dengan kuda berwarna putih dan Brian dengan kuda hitam. Brian meraih tangan Nayla. Brian tersenyum, dan dibalas oleh Nayla.
Setelahnya, mereka berkeliling lagi. Nayla berhenti di stand buku. Ia memilih koleksi buku disana dan diam-diam Brian memotretnya.
"Jangan." kata Nayla.
"Cantik kok." kata Brian sambil tertawa kecil.
"Dih." Nayla mendengus kesal dan memilih buku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Подростковая литература[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...