"Apakah ini awal dari kebersamaan kita ?"
~ Nayla Arvina Permata ~***
PENTAS SENI SMA BHAKTI
"GREEN WIN"Banner itu sudah dipasang di hall SMA Bhakti padahal pentas diadakan hari Sabtu. Saat itu, banyak anggota OSIS yang mengerjakan dekorasi, padahal hari masih pagi. Banyak murid lainnya melihat pengerjaan panggung pentas itu. Brian duduk di kursi depan hall.
"Eh, Leo !" panggil Brian. Leo menoleh.
"Itu banner lo terlalu ke selatan. Lo harusnya samain yang ke utara kek." Kata Brian. Leo mengeceknya lagi.
"Oke bro makasih." katanya.
"Diana ! Itu yang tiang selatan dikasih dekor daunnya jangan pelit !" protes Brian lagi.
"Jadi panitia dekor ?" tanya seseorang. Brian menoleh dan mendapati Nayla disana.
"Eh, Nayla. Nggak sih. Tapi mereka semua bego soal dekor." kata Brian.
"Oh gitu." kata Nayla sambil duduk di samping Brian.
"Lo ngapain kesini ?" tanya Brian.
"Cari lo." jawab Nayla asal.
"Yang bener ?" Brian tersenyum lebar.
"Enggak." kata Nayla. "Mau cari Leo."
"Kok nggak cari gue aja ?" tanya Brian. Nayla menggeleng.
"Leo ! Itu lo pasang pot disitu ? Nanti yang ngeband nggak leluasa !" protes Brian.
"Iya, bawel. Nanti gue pindah." kata Leo. "Pusing gue !"
Brian terkekeh. "Dasar."
Bel masuk berbunyi. Brian beranjak dari duduknya. "Gue mau ke kelas dulu ya ?" kata Brian. Nayla mengangguk.
Brian meraih tangan kanan Nayla, lalu menciumnya dengan hidung mancungnya. Semua disana berteriak melihat kejadian romantis itu. Brian tidak menghiraukan murid-murid itu. Nayla sendiri hanya bisa diam, jantungnya berdetak kencang, wajahnya merah dan memanas.
"Bye." kata Brian lagi. Ia berjalan ke kelasnya, diikuti cewek-cewek yang ada di belakang Brian, mengikuti Brian sambil bertanya-tanya hubungannya dengan Nayla.
Astaghfirullah, Brian bikin malu aja, pekik batin Nayla.
Brian berjalan santai dengan beberapa cewek di belakangnya.
"Brian, hubungan lo sama Nayla apa sih ?"
"Gue patah hati nih."
"Gue juga."
"Aku juga. Kirain kamu sama Hera."
"Brian !"
"Aduh, berisik deh kalian." Brian berhenti mendadak.
"Gue sama Nayla emang deket. Udah ? Puas ?" kata Brian. Lalu, ia berlari kecil ke kelasnya. Semua berteriak kecewa. Kesempatan mendapatkan Brian sudah sirna.
Brian duduk di tempatnya, disambut Rio dan Aan yang duduk di samping dan belakangnya.
"Lo darimana ?" tanya Rio.
"Cium tangan Nayla." jawab Brian ngasal.
"WHAT ?" Rio dan Aan kaget.
"Gue tadi bantu dekor. Terus ya itu." Brian tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Подростковая литература[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...