"Siapa yang order?" tanya Nayla.
Mampus, gue tadi kan ngerahasiain ini, gerutu Brian dalam hati.
"Anu, itu... Tetangga aku." kata Brian.
"Yakin?" tanya Nayla. Brian nyengir.
"Brian, jujur nggak?" ancam Nayla.
"Iya, you know who lah." Brian menghela nafas berat.
"Sinta lagi?" tanya Nayla. Brian mengangguk pasrah.
"Ohh, jadi kamu tadi ke CK nemuin dia? Iya? Ngaku nggak?" tuding Nayla.
"Iya. Itu disuruh Papa." kata Brian.
"Yaudah sana kamu cari Sinta sampe ketemu. Aku pulang pake Uber aja." Nayla melihat ke arah mobil Uber yang belum beranjak itu. Nayla segera masuk ke dalam.
"Nay! Tunggu Nay!" cegah Brian. Tapi, mobil itu sudah membawa Nayla pergi.
Nayla mengetuk pintu rumah. Petra membukanya, dan mendapati raut wajah Nayla yang ditekuk. Belum sempat bertanya, Nayla sudah memeluk kakak laki-lakinya itu.
"Kenapa sayangkuh?" tanya Petra.
"Sebenernya aku tuh siapanya Brian sih?" tanya Nayla.
"Ya pacarnya lah. Lo pikir siapa? Pembantu?" tanya Petra.
"Kok dia gitu?" tanya Nayla.
"Kenapa lagi sih lo? Cerita sama kakak dong." kata Petra. Nayla melepaskan pelukannya.
"Gak mood." jawab Nayla sambil berjalan pergi. Ia membanting pintu kamar. Petra geleng-geleng.
"Dasar cewek," gumamnya.
Nayla sengaja membiarkan HP nya terus berbunyi. Pesan dan telepon dari Brian yang sama sekali tidak ia hiraukan. Nayla menenggelamkan diri dalam novel yang baru ia pinjam dari perpustakaan tadi. Tapi, tangannya tetap saja meraih HP. Nayla tidak membaca pesan Brian, melainkan membaca pesan Hera.
Hera : Nay, dmn?
Nayla : rumah
Hera : kesitu ya? Bosen di rumah 😑
Nayla : Ya
Nayla meletakkan HP nya lagi di nakas. Ia tidak bersemangat hari itu. Seseorang mengetuk pintu.
"Masuk!"
Petra muncul di pintu, tersenyum lebar kepada Nayla. Ia lalu duduk di kursi belajar Nayla, menatap adiknya yang masih cemberut.
"Makan dulu. Mama lembur." kata Petra.
"Kakak yang masak?" tanya Nayla. Petra mengangguk.
"Nggak usah ragu gitu. Enak kok. Makan dulu ya?" kata Petra. Nayla menggeleng.
"Gak mood." jawab Nayla.
"Aduh kenapa lagi sih? Ada masalah apa sama Manu Rios KW itu?" tanya Petra. Nayla menggeleng.
"Kan udah aku kasih tau kemarin." kata Nayla.
"Ohh, yang soal cewek itu ya?" tanya Petra. Nayla mengangguk.
"Yaudah kali orang itu anak temen Papanya." kata Petra.
"Kok kakak belain dia sih?" tanya Nayla.
"Ya, dia nggak salah juga orang Papanya yang suruh." kata Petra santai.
"Kakak mah nggak tau ya apa yang aku rasain." Nayla melempar kakaknya dengan bantal. Untunglah, Petra cepat menghindar dari lemparan itu.
"Ya gimana sih? Emang gitu kan?" tanya Petra sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Novela Juvenil[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...