Hari Senin siang adalah hari gladi bersih untuk pentas teater keesokan harinya. Brian berlatih melakukan beberapa gerakan tarian untuk nyanyian musikal setelah pentas Snow White. Dia menguasai lebih dahulu dibandingkan pemeran lainnya.
Latihan hari itu sukses, dan hanya tinggal besok mereka menampilkan pentas itu. Hall sudah dihias dengan sangat bagus, seperti nuansa kerajaan. Nayla duduk kelelahan di pinggir panggung, meneguk air minumnya.
"Nayla!" panggil Bu Gina. Nayla menoleh.
"Ya, Bu?" tanya Nayla.
"Gini sayang. Besok kan pentas putri salju. Nah biar mendalami peran, gimana jika besok kamu lepas jilbab? Biar kesannya itu lebih dapet sayang. Ibu nggak maksa. Cuma lebih baiknya gitu soalnya kalo ibu kreasi jilbab, ibu gak bisa." kata Bu Gina.
"Nggak apa-apa bu kalo itu yang terbaik." Nayla mengangguk mantap.
"Baiklah. Ya sudah. Selamat latihan ya?" Kata Bu Gina, lalu berjalan meninggalkan Nayla.
"Ada apa?" tanya Brian, sambil duduk di samping Nayla.
"Soal rias. Bu guru minta aku lepas jilbab, biar hiasnya gampang." kata Nayla.
"Kamu mau?" tanya Brian. Nayla mengangguk.
"Lagian kan aku emang belum jadi hijabers beneran. Baru kadang aja. Kalo di rumah juga aku nggak pake jilbab. Jadi aku kira nggak apa-apa lah." kata Nayla. Brian mengangguk.
"Kalo kamu setuju, it's okay." Brian mengangguk kecil.
"Kamu udah coba kostum?" tanya Nayla. Brian mengangguk.
"Jadi lebih ganteng. Kamu bakalan terpesona deh." Brian menggerakkan alisnya naik turun.
"Dasar," Nayla tersenyum.
💜💜💜
Pentas teater dimulai hari Selasa pagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 8, dan MC membuka acara pagi itu. Seluruh siswa menyambutnya antusias. Bukan hanya siswa siswi yang ada disana, melainkan orang tua siswa juga diizinkan melihat pentas itu. Nayla masih ada di ruang make up, dan Brian menunggunya keluar. Ia akan langsung mengajaknya foto bersama.
"Ayo prepare semuanya!" teriak Pak Hendra. Seluruh pemeran merapat di dekat pintu masuk panggung. Ruang make up terbuka, dan Nayla keluar. Brian langsung ternganga melihat penampilan Nayla yang super cantik pagi itu. Gaun yang dikenakan sangat pas, lalu rambut panjangnya yang digerai ke depan sangat menawan, dengan hiasan make up natural dengan lipstik merah. Nayla menyesuaikan diri dengan sepatu hak tingginya.
"Amazing." Brian menggelengkan kepalanya. Nayla tersenyum.
"My Princess," Brian menggandeng tangan Nayla. Ia mengeluarkan HP nya dan mengajak Nayla foto bersama.
"Nayla langsung naik. Udah dimulai." perintah Pak Hendra. Musik mulai mengalun dengan lembut. Brian mencium punggung tangan Nayla. Nayla belum naik ke panggung, tapi sudah dibuat melayang oleh Brian. Sesegera mungkin Nayla berjalan anggun ke atas panggung. Adegan demi adegan diperankan tanpa ada satu kesalahan apapun.
Nayla tiduran di atas kursi panjang. Adegan yang bercerita tentang Snow White yang sedang berada di rumah ketujuh kurcaci. Ketujuh kurcaci datang, dengan dipimpin Leo di depan dan berkostum kurcaci merah. Gio sebagai kurcaci jingga, Ega sebagai kurcaci kuning, Aan kurcaci hijau, Rio kurcaci biru, Ardi kurcaci nila, dan Arda kurcaci ungu. Mereka datang dengan diiringi musik Marshmello - Alone dengan menari abstrak yang sukses mengundang tawa. Apalagi aksi Gio yang split di tengah panggung dan saltonya Ega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Roman pour Adolescents[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...