Why

2.5K 116 4
                                    

"LDR gapapa kali. Asal selalu saling percaya :)"
~ Brian Hermesta Satria ~

Sudah hari kelima Nayla selalu mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Brian. Brian sendiri senang dengan kedatangan Nayla dan Nayla selalu membawakannya bubur ayam buatannya yang kini menjadi kesukaan Brian.

Sore itu, keluarga besar Brian sedang datang menjenguk dan Nayla masuk ke dalam.

"Assalamualaikum." sapanya.

"Waalaikumsalam." Ada sekitar sepuluh orang di dalam ruangan perawatan VIP itu. Nayla menyalami mereka semua.

"Ini pacarmu Yan ?" tanya seorang cewek yang sepertinya usia anak kuliahan.

"Iya, Mbak. Pacarku. Namanya Nayla. Baik banget tau." kata Brian. Nayla hanya tersenyum dan duduk di sebelah cewek itu.

"Cantik." puji seorang wanita paruh baya.

"Tak tunggu undangane yo ?" tanya seorang pria beraksen Jawa.

"Undangan nopo to Pakdhe ? Sekolah rumiyin." jawab Brian yang ternyata bisa bahasa Jawa. Nayla tau sedikit artinya. Artinya Brian mengatakan 'Undangan apa sih Paman ? Sekolah dulu.'

"Walah bule medhok." timpal cewek di samping Nayla. Brian tertawa.

"Biarin dong." katanya.

"Yo pokok e undangan. Tak tunggu yo ?" tanya pria itu lagi sambil tertawa, disusul tawa yang lainnya.

"Aneh aneh aja. Masih SMA ini lho." Brian geleng-geleng kepala. Mereka baru pulang setelah adzan Maghrib. Nayla masih disana, sedangkan Mama Brian dan Brendan belum datang.

"Mama sama Brendan nggak dateng. Katanya ada acara arisan di rumah." kata Brian. "Lo temenin gue ya ?"

Nayla mengangguk. "Oke." katanya.

"Nay, mau jalan-jalan." kata Brian.

"Kuat emang ?" tanya Nayla. Brian mengangguk.

"Kuat lah. Gue bisa mandi sendiri, bisa ke kamar mandi sendiri, udah sehat tau." kata Brian.

"Iya yaudah mau kemana ?" tanya Nayla.

"Ya keliling. Yuk." ajak Brian sambil menggeser tiang infusnya. Brian turun dari ranjang, dan Nayla membantunya memegangi tiang infus.

Brian dan Nayla berjalan menyusuri lorong rumah sakit.

"Nay, lo kok perhatian banget sama gue ?" tanya Brian.

"Apa iya ?" tanya Nayla. Brian mengangguk.

"Iya. Elo jengukin gue terus perasaan." kata Brian.

"Ya karena elo begini gara-gara gue juga kan ? Gue minta maaf." kata Nayla. Brian tersenyum.

"Udah baikan ? Gimana keadaan lo sekarang ? Dokter udah periksa ? Kapan pulangnya ?" tanya Nayla.

"Lo bisa cerewet juga." kata Brian.

"Ya biarin. Gue khawatir lo kenapa-kenapa." kata Nayla.

"Cieeee khawatir cieee." Brian tersenyum jahil ke arah Nayla. Nayla tersenyum melihat ekspresi Brian itu.

"Apaan sih." kata Nayla.

"Kita turun yuk." ajak Brian. Nayla menurut saja kemana Brian akan membawa langkahnya.

"Brian." panggil Nayla.

"Gimana ?" tanya Brian.

"Gak jadi. Gak apa-apa." kata Nayla.

"Ck, gimana sih." kata Brian cemberut.

"Gapapa kok." kata Nayla.

Setelah capek berkeliling, Brian kembali ke kamarnya dan berbaring di ranjang. Nayla menunggunya sambil chat dengan Gita.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang