"I love you, and always will be like that."
~ Nayla Arvina Permata ~
~ Brian Hermesta Satria ~***
"Nay, ada surat lagi."
"Surat kaleng Nay."
"Anjir. Ada surat lagi."
"Kok elo disuratin terus ? Ada apa sih ?"
Pertanyaan itu terus melekat di kepala Nayla. Ia tidak tau harus berbuat apa. Yang jelas memang ia terganggu dengan surat kaleng yang terus ada di mejanya setiap pagi. Tim KKS sudah berusaha mencari, tapi tidak kunjung menemukan pelakunya.
"Sabar ya Nay. Masalahnya bukan cuma elo yang dapet. Pagi ini gue dapet nih." Hera mengeluarkan sesuatu dari kantong roknya.
"Nih. Ada orang yang minta gue hancurin kedekatan kalian. Ya nggak mau lah. Emang gue cewek apaan. Lagian kalian kan temen gue." kata Hera.
"Yaudah Ra diemin aja." kata Nayla berusaha sabar.
"Tapi lama-lama risih juga gue. Apalagi elo terus sasarannya. Gue pengen tampol satu persatu orang-orang yang terlibat di kasus surat kaleng ini." kata Hera sambil meremas kertas di tangannya.
"Sabar. Lo juga sabar dong." kata Nayla.
"Nyebelin semua ya." dengus Ayu yang duduk di samping Nayla.
"Emang." kata Hera.
"Nggak apa-apa, Nay. Kita di kelas ini juga pasti belain elo kok." hibur Tiara.
"Makasih ya guys." Nayla tersenyum.
***
Nayla duduk di taman malam minggu itu. Ia sendiri disana dan waktu menunjukkan pukul 7 malam. Orang terakhir sudah pergi dari sana lima belas menit lalu. Nayla masih bermain ayunan sambil mendengarkan musik. Ia menatap langit malam.
"Brian, gue mau cerita sama elo. Cerita banyak hal. Tapi kok elo nggak pulang-pulang sih." kata Nayla.
Nayla ingin sekali bercerita tentang teror yang menimpanya. Pasalnya, surat-surat kaleng itu terus dikirimkan hingga akhir pekan. Nayla sendiri masih belum tau pelakunya. Isinya sama. Meminta Nayla menjauhi Brian. Tapi, Nayla tidak akan melakukannya.
Beberapa hari ini, Brian tidak bisa dihubungi. WhatsApp nya terakhir dilihat beberapa hari lalu. Nayla menghembuskan nafas panjang.
Nayla menatap layar HP nya, lama sekali. Tidak ada chat masuk. Biasanya, taman ramai malam minggu. Tapi Brian berkata bahwa taman itu justru sepi saat malam minggu karena orang-orang memilih main di taman kota.
Suasana jalanan kecil di depan taman sepi. Hanya suara musik Nayla yang terdengar disana. Entahlah apa maksud dirinya disana sekarang. Tiba-tiba, ia ingin sendirian disana. Begitu banyak pikiran yang membebani Nayla. Ia ingin bercerita, tapi pada siapa. Gita dan Hera sudah memberinya saran yang panjang, tapi ia butuh juga saran dari Brian.
Tapi masih seminggu untuk bertemu dengan Brian. Itu adalah waktu yang lama bagi Nayla.
Nayla meneteskan air matanya. Kenapa semua jadi sulit begini ?
Sebuah telepon membuat Nayla langsung menghapus air matanya, dan mengangkat telepon itu. Dari Brian.
"Halo."
"Halo, Nay."
"Apa ?"
"Kenapa nangis ?"
"Enggak."
"Gue tau kok. Kenapa ? Bisa cerita ?"
"Nggak apa-apa. Besok gue ceritain kalo lo pulang."
![](https://img.wattpad.com/cover/124782249-288-k215294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Teen Fiction[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...