"I like you"
~Nayla Arvina Permata~***
Nayla berlarian di lorong rumah sakit bersama Gita. Ia terus menangis. Nayla menyesal tidak membuka HP nya tadi. Banyak yang mengabari bahwa Brian kecelakaan tadi. Tapi tidak satupun ia gubris. Bahkan semua grup WhatsApp di SMA Bhakti membahas itu. Grup angkatan juga. Tapi, Nayla tidak membukanya. Terlebih, Brian begini karena mengejarnya tadi.
Brian dipindahkan ke ruang perawatan. Sudah banyak yang ada di depan ruangan. Elvi, Brendan, Aan, Rio, Gio, dan Ega.
"Brian keadaannya gimana tante ?" tanya Nayla. Elvi memeluk Nayla.
"Baik. Kamu bisa nengok dia." kata Elvi. Nayla dan Gita masuk ke ruangan Brian dirawat.
Brian masih belum sadarkan diri. Nayla duduk lemas di sampingnya. Ia menangis sambil memgang tangan Brian.
"Brian, maafin gue. Gara-gara gue, elo jadi begini kan." Nayla sesenggukan. Gita mengelus bahu Nayla menenangkan.
"Brian, bangun." kata Nayla. Ia mengguncang tubuh Brian. Namun, Brian masih diam menutup mata.
"Briann..ayo bangun." Nayla menangis makin menjadi. Gita meninggalkan Nayla sendiri. Nayla terus menangis, duduk di samping ranjang Brian sambil terus menggenggam tangannya. Elvi masuk, dan menenangkan Nayla.
"Udah, sayang. Brian nggak apa-apa kok." katanya.
"Tapi Brian begini gara-gara saya tante." kata Nayla. Elvi menggeleng.
"Ini bukan karena kamu. Ini karena Allah sudah merencanakannya." kata Elvi.
"Tinggalin Nayla sendiri disini, Tante. Biar Nayla yang jagain Brian." kata Nayla. Elvi mengangguk, lalu keluar dari ruangan itu. Nayla meremas tangan Brian, berharap ia segera bangun. Tapi nihil.
Nayla duduk lama sekali disana hingga sore. Teman-teman cowok Brian sudah pergi dan hanya tersisa Gita, Elvi, dan Brendan yang masih diluar dan membiarkan Nayla sendirian.
Nayla tersentak saat alis Brian berkerut. Nayla langsung memanggil Elvi. Elvi, Gita, dan Brendan masuk dengan cemas. Kecemasan mereka hilang saat Brian membuka matanya.
Mata Brian mengerjap, menyesuaikan dengan cahaya yang menyorot ke matanya.
"Nayla." panggilnya.
"Gue disini, Brian." kata Nayla. Brian sedikit menoleh ke samping. Rasa pusing menguasainya. Lalu, ia melihat ke arah lain. Ada Mamanya, adiknya, dan Gita disana.
"Brian kecelakaan ya ?" tanya Brian.
"Iya. Kamu sih nggak lihat-lihat kalo di jalan." kata Elvi. Senyuman Brian mengembang.
"Mau kejar si judes." kata Brian.
"Kenapa juga dikejar ? Kan dia udah nggak perduli sama elo." timpal Brendan.
"Husss... Brendan nggak boleh ngomong gitu." kata Elvi.
"Iya kan ? Kalo dia nggak perduli sama Kak Brian, nggak usah dipertahanin." kata Brendan. Nayla menunduk. Apa yang dikatakan Brendan ada benarnya.
"Aduh, sakit." Brian berusaha bangun tapi Nayla mencegahnya.
"Istirahat dulu." kata Nayla.
"Aduh ini yang sakit apanya sih Ma ?" tanya Brian.
"Tulang rusuk kamu ada yang retak." kata Elvi.
"Yaelah." kata Brian. Elvi memanggil dokter. Dokter datang dan memeriksa kondisi Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Teen Fiction[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...