Brian masih menutupi dirinya dengan selimut pagi itu. Badannya panas, pusing, dan sesekali ia bersin. Itu karena tadi malam ia main hujan-hujanan bersama Nayla. Kompres handuk sudah menempel di dahi Brian. Brian menggigil dan terus-terusan merapatkan selimutnya.
"Brian sayang, ayo makan dulu." Elvi membuka pintu dan membawa nampan makanan. Semangkuk bubur dan segelas air putih beserta bungkus obat.
"Makan dulu ya?" Elvi meletakkan nampan di atas nakas. Brian menggeleng.
"Gak mau Ma. Gak enak buat makan." kata Brian.
"Ayo kamu harus makan. Nanti gak sembuh-sembuh lho. Ayo cepetan bangun." kata Elvi. Brian menggeleng. Elvi menarik paksa anaknya itu hingga Brian duduk di atas tempat tidur dengan bersandar pada ganjalan bantal di punggungnya. Elvi menyendok bubur.
"Ayo buka mulutnya, sayang. Aaaa..." Elvi mengarahkan sendok ke mulut Brian. Brian sempat menolak dengan membuang muka. Lalu, Elvi mencubit kaki Brian dan Brian membuka mulutnya menjerit kesakitan. Dari situlah Elvi berhasil menyuapi bubur ke mulut Brian.
"Mama maksa banget." kata Brian dengan mulut penuh.
"Kamu harus sembuh, sayang. Maksa maksa juga kamu mau makan kok." kata Elvi sambil tersenyum.
"Brian pengen main ke rumah Aan." kata Brian.
"Kamu itu sakit." Elvi menjitak pelan kepala anaknya yang bandel itu.
"Mama ihhhh..." Brian cemberut.
"Kamu itu dari kecil paling gak bisa mainan hujan, eh malah hujan-hujanan. Sakit kan? Sekarang siapa yang salah? Jangan ngeyel makanya." kata Elvi sambil menyuapi anaknya lagi.
"Seru sih." kata Brian.
"Iya seru. Sekarang kamu jadi Mama kurung dan gak boleh kemana-mana. Seru banget lihat anak Mama yang bandel jadi anak rumahan." kata Elvi.
"Mama ih. Aku pengen pergi, Ma." kata Brian.
"Gak ada kata pergi. Mana gak izinin." kata Elvi. Lalu, ia mengambil bungkus obat, dan menyerahkannya pada Brian.
"Minum dulu obatnya ya?" tanya Elvi. Brian mengangguk pasrah, lalu meminum obat dengan air putih yang telah disediakan Elvi.
"Tadinya Mama mau nyuruh kamu anter Mama arisan. Tapi karena kamu sakit gak jadi deh. Nanti Mama sama adikmu aja." kata Elvi.
"Brian juga gak mau kali disuruh anter Mama arisan. Rempong." kata Brian.
"Sembarangan. Kamu juga mau ngatain camer kamu rempong?" tanya Elvi.
"Tante Dewi?" tanya Brian. Elvi mengangguk.
"Ya, kecuali Tante Dewi." Brian mengangkat bahunya.
"Mama baru males pake motor sendiri." kata Elvi.
"Oh." Brian mengangguk.
"Yaudah kamu istirahat dulu pokoknya ya? Jangan kemana-mana." kata Elvi. Brian mengangguk, lalu tiduran lagi. Elvi keluar untuk membiarkan anaknya istirahat.
Sebuah chat masuk ke HP nya. Dari Nayla.
Nayla : Knp?
Brian : Gpp
Nayla : Sakit? Sakit apa? Skrg gmn? Dah mendingan? Dah minum obat?
Brian : Ah suka deh kalo kamu perhatiin gitu uhh Naylakuu 😍
Nayla : Aku serius
Brian : Hehe, demam Nay. Skrg udah mendingan kok soalnya udah minum obat
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Teen Fiction[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...