Nayla mengemasi barang-barangnya, lalu keluar dari ruang make up. Brian sudah menunggu dirinya. Seluruh tatapan murid tertuju pada mereka berdua. Nayla merasa malu, dan menjauh dari Brian, berjalan lebih dulu.
"Nay, ya ampun udah ditunggu malah ninggalin." protes Brian. Nayla makin mempercepat langkahnya.
"Kamu kenapa?" tanya Brian.
"Malu dilihat." kata Nayla.
"Yaelah yang tadi yaudah tadi." kata Brian.
"Kamu tuh yaa." geram Nayla gemas. Brian menyejajarkan langkahnya dengan langkah cepat Nayla. Brian menangkap tangan Nayla, membuatnya menghadap ke arahnya.
"Nggak usah gitu. Bersikap biasa aja." tegur Brian. Nayla segera melepaskan tangannya dari genggaman Brian. Bahaya yang besar akan terjadi. Mata Nayla menangkap sosok orang tuanya yang berjalan menyusuri lorong. Saat menoleh ke kiri, orang tua Brian juga mengarah kepada mereka berdua. Posisi mereka terjepit. Brian menarik Nayla ke samping tubuhnya, dan ia bersandar santai di tembok sambil melihat sorot mata Mamanya yang sudah tajam itu.
"Hai, cantik." sapa Elvi pada Nayla.
"Eh ganteng." kata Dewi kepada Brian.
"Brian, kamu pulang sekarang ya? Ada urusan mendadak." kata Samuel.
"Nayla juga ya? Ada hal yang mau dibicarakan. Penting." kata Yahya.
"Iya." jawab Brian dan Nayla serentak. Mereka mengikuti langkah keluarganya meninggalkan sekolah.
Di rumah, Brian menghadap kedua orang tuanya ditambah Brendan di ruang tamu. Hening.
"Ada apa sih?" tanya Brian.
"Nggak sopan cium anak orang sembarangan." kata Elvi.
"Nggak apa-apa kalo itu. Papa nggak masalah sayang," Samuel tersenyum.
"Papa sama aja." kata Elvi.
"Ya biarin anak muda kok dilarang larang." kata Samuel.
"Udah intinya aja ngapain aku dilihatin tajem gini?" tanya Brian.
"Jangan-jangan kamu udah pernah cium cium Nayla sebelumnya ya? Kamu bikin malu aja. Kayak kedua orang tua kamu itu nggak pernah ngajarin sopan santun." omel Elvi. Sementara, Samuel masih tenang, dan tersenyum melihat istrinya berapi-api.
"Biarin Ma. Aku cinta sama dia kok." kata Brian.
"Ohhh, jadi udah pernah?" tanya Elvi. Brian tersenyum.
"Udah Ma. Di taman deket komplek. Kurang lebih kayak yang tadi itu." kata Brendan mewakili.
"Kamu itu beneran bikin gemes." Elvi geram sendiri.
"Udah, Ma. Nggak apa-apa. Nggak usah dibuat masalah," Samuel tersenyum.
"Terserah." sungut Elvi.
"Gini, Ma. Besok malam, temen Papa kemari. Membicarakan bisnis. Mereka bawa anak mereka. Anaknya cewek. Cantik banget katanya. Siapa tau cocok sama Brian atau Brendan. Dia kelas 2 SMA juga. Di SMA Garuda." jelas Samuel.
"Oh." jawab Brian dan Brendan bersamaan.
"Brendan mau sama Grace aja. Pacar Brendan di Amerika." lanjut Brendan.
"Brian mau sama Nayla." kata Brian.
"Ya siapa tau aja kalian cocok sama dia. Bisa berteman juga." kata Samuel.
"Iyain aja." kata Brian.
Di tempat yang berbeda, Nayla sedang duduk bersama orang tuanya di meja makan. Nayla tidak dimarahi, tidak ditanya yang aneh-aneh. Nayla segera menghabiskan makan siangnya dan ingin istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Fiksi Remaja[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...