OK

2.2K 105 2
                                        

"Aku senang jika akhirnya kamu membalas perasaan yang telah tumbuh di hatiku ini."
~ Nayla Arvina Permata ~

***

Brian memulai harinya dengan buru-buru. Lagi-lagi ia bangun kesiangan. Tapi untungnya dia tidak telat. Tapi walaupun begitu, Brian masih dicatat oleh tim KKS karena lupa tidak memakai ikat pinggang dan dasi.

Saat seluruh siswa dikumpulkan, hanya ada sekitar 5 siswa yang tidak tertib disana.

"Jumlah murid yang tidak tertib sudah berkurang. Biasanya ada 20 siswa disini tapi Alhamdulillah hanya ada lima ​disini. Jadi, khusus untuk pagi ini, nama kalian akan tetap saya serahkan ke BK, dan kalian dibebaskan dari hukuman." jelas Nayla.

"Yesss !" Semua bersorak gembira.

"Untuk Brian dan Gio, kalian tetap disini." kata Nayla.

"Lah kenapa ? Maaf kalo gue nggak tertib jadi anggota KKS, Nay. Maaf." kata Gio.

"Tetap tinggal." kata Nayla. Ketiga orang bubar dan tersisa Brian dan Gio disana.

"Ada apa sih ?" tanya Brian. Nayla menggeleng.

"Gio sama Ovi dan Gita, saya sama Brian." kata Nayla.

"Ada apa sih ?" tanya​ Brian. Nayla tidak menghiraukannya. Nayla berjalan dan Brian mengikutinya. Nayla membawanya ke ruang KKS. Nayla duduk berhadapan dengan Brian. Brian heran, namun diam saja.

"Apa sih Nay ?" tanya Brian. Nayla mengeluarkan sesuatu dari laci meja. Ia memperlihatkan sebuah foto kepada Brian. Brian shock. Itu fotonya dengan Hera dulu. Mereka sedang di depan SMP, berpelukan. Tapi, ia biasanya menaruhnya di dompet, tapi entah kenapa bisa ada disana sekarang.

"Tadi jatuh di gerbang." kata Nayla.

"Oh, iya. Kemarin dipinjem Aan terus langsung gue kantongin deh nggak sempet gue kasih dompet tadi. Eh malah jatuh. Makasih Nay." kata Brian. Nayla mengangguk kecil.

"Cocok." kata Nayla.

"Apanya ?" tanya Brian. Nayla menggeleng.

"Gue sama Hera ?" tanya Brian. Nayla mengangkat bahunya tidak perduli. Ia lalu berdiri dan berjalan keluar, diikuti Brian.

"Nay, lo jealous ya ?" tanya Brian. Nayla menggeleng. Brian menyamai langkah Nayla.

"Kalo lo itu jealous, bilang aja. Lagian lo tau gue mantannya Hera dari siapa sih ? Gue udah tutupin itu padahal." kata Brian. Nayla seakan tidak perduli dengan apa yang Brian ocehkan.

"Lah elo jadi diem lagi ke gue. Kenapa sih ?" tanya Brian. Nayla diam.

"Ini waktu kelulusan SMP. Gue bahagia bisa lulus ya gue peluk pacar gue." kata Brian. Nayla tidak merespon apapun. Ia mempercepat langkahnya dan naik ke kelasnya.

Saat istirahat, Brian duduk mendekati Nayla dan duduk di hadapannya. Nayla langsung pergi dan pindah tempat. Brian hendak menyusul tapi Hera datang dan duduk di depan Brian.

"Hai, ex. Gue duduk sini ya. Nggak ada tempat." kata Hera. Brian mengangguk sambil tersenyum.

"Minta dong Ra kentangnya." kata Brian.

"Beli sendiri lah." kata Hera.

"Gue bokek. Nih gue aja beli air mineral gelasan." kata Brian. Hera tersenyum.

"Tapi gue maunya dicuapin." Brian menatap mantannya itu dengan penuh harap. Hera memutar bola matanya malas.

"Enggak." katanya.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang