[Season 2] Part 28: Tuduhan

700 38 0
                                    

"Nayla!" Brian berusaha mengejar langkah Nayla yang makin lebar. Tapi, Nayla tidak menghiraukannya dan terus berjalan sambil menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Brian berhasil menyamai langkah Nayla.

"Maaf Nay harusnya aku gak begitu sama kamu. Harusnya aku gak curigaan." kata Brian.

"Kamu selesaiin dulu masalah kamu sana! Baru cari aku, anggap aku ada." kata Nayla.

"Nay, gak gitu Nay." Brian mencoba menghentikan langkah Nayla, tapi Nayla makin mempercepat langkahnya. Brian akhirnya menyerah dan berbelok ke kelasnya.

"Lo masih gak percaya sama gue ya?" tanya Rio saat Brian duduk di sampingnya.

"Percaya apa?" tanya Brian.

"Yang tadi." jawab Rio.

"Udah gak apa-apa. Lupain aja." kata Brian.

"Ada apa?" tanya Aan.

"Gak apa-apa." jawab Brian dan Rio serentak.

"Tapi lo marahan gak sama Nayla?" tanya Rio.

"Iya kita marahan." kata Brian.

"Tuh kan. Gue jadi gak enak sama elo." kata Rio.

"Bukan gara-gara tadi kok Ri. Cuma gara-gara masalah kecil antara gue sama dia. Sama sekali bukan gara-gara tadi. Santai." kata Brian sambil menepuk bahu Rio.

"Oke." Rio mengangguk-angguk.

"Ada apa sih? Keknya berat." kata Aan masih kepo.

"Gak usah kepo bro." kata Brian.

"Au ah gelap." kata Aan sambil memutar bola matanya malas.

Saat waktu pulang sekolah, Nayla segera menuju ruang KKS untuk mengadakan rapat bulanan yang akan membahas persentase murid-murid yang tidak tertib dan seberapa lancarnya hukuman yang diterapkan.

"Nay, ada kabar penting!" teriak Gita histeris sebelum Nayla mulai melangkah masuk ke ruangan. Nayla mengangkat alisnya heran, lalu Gita menariknya menjauh dari depan ruangan.

"Nih. Anak buah lo kurang ajar." kata Gita sambil menunjukkan layar HP nya. Sebuah screenshoot story WhatsApp milik salah satu anggota KKS kelas X yang bertuliskan :

"Gue capek banget. Dari dulu ngikut organisasi lingkupnya ketertiban terus. Nyatet yang gak tertib, hukum yang gak tertib. I'm sick of it. Udah capek gue monoton begini."

Nayla merasakan emosi menguasai dirinya tapi ia berusaha menahan. Sudah cukup banyak masalah hari itu dan malah semakin bertambah saja.

"Gak cuma Irene. Ada juga Ika sama Hans yang buat story begini. Setelah gue lihat, dihapus." kata Gita.

"Kita bahas di rapat." kata Nayla, lalu berjalan masuk ke ruangan KKS. Semua orang langsung diam melihat kedatangan Nayla. Nayla duduk di kursi paling ujung dan menghadap para anggota KKS.

"Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh." Nayla mengucapkan salam pembuka.

"Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh." jawab semua anggota KKS. Nayla mengedarkan pandangannya. Tiga target yang menjelekkan KKS ada di depannya, dan mereka sudah memasang wajah yang murung. Nayla sekalian menghitung anggota KKS yang ia sadari lima orang tidak hadir.

"Mana yang lain?" tanya Nayla dingin.

"Aji izin. Ada acara keluarga." jawab Gio.

"Hani izin sakit kak." kata Ovi.

"Trio telat Putra, Arya, sama Feri mungkin belum dateng." imbuh Gita.

"Oke." Nayla mencatat lima orang yang tidak hadir, lalu pandangannya beralih pada orang-orang di depannya.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang