[Season 2] Part 23: Team

844 51 0
                                    

Nayla duduk di jendela kamar atas​ seperti kebiasaannya sambil membaca novel. Keasyikannya diganggu oleh telepon dari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Brian.

"Halo?" terdengar suara serak dari seberang sana.

"Halo. Udah sembuh?"

"Belum. Tambah panas tapi pusingnya udah mendingan."

"Istirahat aja."

"Bosen, Nay."

"Mau periksa ke dokter?"

"Nanti abis Maghrib."

"Yaudah sekarang mumpung masih sore, kamu mandi kek siap-siap terus tiduran bentar. Abis itu baru ke dokter."

"Males."

"Kamu apa-apa males deh. Biar cepet sembuh ih."

"Maunya kamu yang anter periksa."

"Enggak mau. Ada Brendan, Om Sam, sama Tante Elvi kan?"

"Males sama mereka. Maunya sama kamu. Kamu tadi kesini cuma bentar sih. Maunya kan lama-lama sama kamu."

"Dih."

"Nay, besok jalan-jalan yuk?"

"Gak mau."

"Kenapa?"

"Kamu sakit."

"Besok udah sembuh."

"Besok aku ada janji."

"Sama siapa?"

"Satya."

"Whaaatttt??"

"Biasa aja. Sama Hera juga kok. Mau bahas sesuatu."

"Ikut."

"Kamu kan sakit."

"Besok udah sembuh."

"Yaudah besok kalo sembuh kamu ikut."

"Oke."

"Udah dulu ya? Lowbatt."

"Oke, bye My Nayla."

"Bye."

Membuktikan ucapannya, Brian datang ke rumah Nayla keesokan harinya pada pukul 8 pagi. Nayla masih berkutat dengan kegiatan memasaknya bersama Dewi. Sementara itu, Petra sedang menyiram tanaman di depan rumah. Yahya sudah pergi bekerja pagi-pagi sekali.

"Udah dateng? Aku janjian jam 10 loh." kata Nayla.

"Kabur, Nay. Mama Papa gak bolehin aku keluar tapi aku ngeyel." Brian tersenyum lebar.

"Yaudah duduk dulu. Aku mau siap-siap. Ngobrol aja tuh sama Kak Petra atau boleh kalo mau nonton TV." kata Nayla. Brian mengangguk. Hari itu, walaupun Brian masih demam dan agak pusing, tapi ia tetap datang menjemput Nayla karena Nayla janjian bertemu dengan Satya dan Brian tidak mau Satya nantinya berbuat sesuatu pada Nayla.

"Bro!" panggil Petra. Brian menoleh dan menyalami Petra.

"Lo ngajakin adek gue pergi mulu deh perasaan. Sampe liburan gak pernah di rumah." kata Petra. Brian tersenyum.

"Namanya juga anak muda." jawab Brian.

"Lo kira gue tua?" tanya Petra.

"Udah agak umur." jawab Brian.

"Sa ae. Mau kemana lu?" tanya Petra.

"Ngikut Nayla orang dia yang punya rencana." kata Brian.

HP Brian berbunyi. Telepon dari Hera. Tidak biasanya mantannya itu menelpon dirinya.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang