Brian mengetuk pintu rumah Nayla. Tak lama, Petra membukanya, dan bersalaman khas dengan Brian. Petra mempersilakan Brian duduk dan Petra memanggil Nayla yang katanya sedang tidur siang.
"Nay, dicariin tuh!" kata Petra.
"Siapa?" tanya Nayla sambil menggeliat.
"Brian lah. Ngajakin keluar." kata Petra.
"Ngantuk, Kak." Nayla menutup matanya lagi.
"Yaelah cewek modelannya kok kek gini ya?" gumam Petra. Ia keluar, meminta Brian saja yang membangunkan Nayla. Brian lantas masuk ke kamar Nayla. Brian agak terkejut saat foto-foto Brian dan Nayla menghiasi dinding kamar itu. Foto-foto itu dicetak dalam bentuk polaroid dan ditempelkan di sebuah gabus dengan tulisan "Us" di atasnya. Selain itu, banyak foto-foto Nayla dan keluarganya dalam berbagai momen di dinding itu.
Brian mendekat ke arah gabus tempat foto-fotonya dengan Nayla ditempel. Itu koleksi foto yang tidak hanya terdiri saat mereka berpacaran, tapi sebelum berpacaran juga ada. Ada juga foto candid Brian saat bermain basket, bermain gitar, tertawa, dan momen lainnya dan ia tidak sadar jika Nayla sering memfotonya dari jauh.
Brian tersenyum, lalu pandangannya beralih pada Nayla yang sedang tidur di atas kasurnya dengan pulas. Brian mendekat, lalu memegang tangan Nayla.
"Nay, bangun. Aku dah sampe nih." kata Brian. Nayla langsung membuka matanya saat mendengar suara itu. Ia kira itu Petra tapi ternyata Brian.
"Ayo pergi. Aku ngajakin kamu ke taman." kata Brian. Nayla mengucek matanya, lalu memposisikan dirinya duduk.
"Ih, kamu ngapain kesini? Udah sana keluar!" kata Nayla.
"Yeee, aku ngajakin kamu pergi." kata Brian.
"Males." kata Nayla. Ia lantas berdiri dan mendorong Brian keluar.
"Kak Petra, nih Brian diurusin ya? Aku males." kata Nayla.
"Kamu kok gitu sih. Kasihan Brian tuh udah kesini. Sana pergi sama dia!" kata Petra.
"Kok Kak Petra ngusir sih?" sungut Nayla.
"Cepetan eh! Kamu cewek kok begitu sih?" kata Petra. Mau tidak mau, Nayla akhirnya mandi. Cukup lama Brian menunggu di ruang tamu bersama Petra dan sudah beberapa kali juga Petra memanggil Nayla, tapi tidak ada jawaban.
Akhirnya, Nayla siap sekitar setengah jam kemudian dan menemui Brian dan Petra di ruang tamu dengan wajah yang masih ditekuk. Ia malas keluar dan jam tidur siangnya yang langka diambil Brian begitu saja. Nayla menyalami tangan Petra dengan malas, lalu meminta Petra mengatakan pada Dewi bahwa Nayla hanya keluar sebentar.
"Hati-hati ya? Jangan ngebut." nasehat Petra untuk ketiga kalinya pada Brian. Brian hanya menanggapi dengan anggukan kecil. Nayla tidak tau jika Brian membawa mobil. Nayla langsung masuk saja ke mobil sebelum Brian mempersilakan dirinya. Nayla memasang seatbelt dan menyandarkan tubuhnya, lalu memejamkan matanya. Rasa kantuk masih saja menguasai dirinya. Apalagi ia masih punya banyak pikiran tentang KKS.
"Kamu kenapa sih? Gak suka ya aku jemput tiba-tiba? Niatnya mau kejutan, Nay." kata Brian.
"Ngantuk." jawab Nayla singkat.
"Yakin cuma ngantuk doang?" tanya Brian sambil menghidupkan mesin mobil, lalu perlahan melajukan mobilnya di jalanan yang cukup ramai itu walaupun sudah sore.
"Banyak pikiran." jawab Nayla lagi.
"Mikir apa sih sampe kusut gitu? Bukan mikir aku kan?" tanya Brian.
"Bukan lah!" kata Nayla.
"Terus?" tanya Brian.
"KKS. Mau ada event lagi. Bingung aku." kata Nayla.
![](https://img.wattpad.com/cover/124782249-288-k215294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Jugendliteratur[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...