PART 16

540 46 0
                                    


hyura pun hanya bisa diam karena perlakuan sang suami, hyura tidak berkutik mata hyura pun dia alihkan ke bawah dan menunduk tidak berani menatap chanyeol di hadapannya, chanyeol yang melihat reaksi hyura langsung menggernyitkan dahinya dan memegang janggut hyura lalu mengangkatnya agar mau menghadap wajah chanyeol lagi. chanyeol menghentikan kulumannya di jari hyura, "kau bodoh? jika kau tidak bisa melalukannya jangan melakukannya" ucap chanyeol dingin lagi, "maaf" hyura lirih lalu menatap bawah lagi, "aku yang harusnya minta maaf" chanyeol langsung memeluk hyura lembut, chanyeol meringkuh tubuh kecil hyura dengan sedikit ragu karena mungkin hyura akan menolak, tapi tidak hyura malah membenamkan wajahnya di dada chanyeol yang hangat dan bidang, "meski dada ini bukan pertama kalinya di peluk seorang wanita" batin hyura smbil mencium bau parfum yang chanyeol pakai.

"duduk disini, aku mau bersihin pecahan piringnya" chanyeol sambil tersenyum sinis, chanyeol kembali ke dapur untuk membersihkan pecahan piring tadi. chanyeol sambil memegang dadanya karena jantungnya 2x lebih cepat setelah memeluk hyura, "kenapa denganku? kenapa jantungku bergetar lebih cepat saat memeluk hyura?" chanyeol membatin.
hyura kembali mengamati luka di tangannya, "apa aku harus terluka dulu agar aku di anggap dan di lihat olehmu?" batin hyura sambil tersenyum pada luka yang dia alami dan luka itu memang cukup dalam. chanyeol kembali ke ruang tamu dan duduk di samping hyura, disana chanyeol sudah membawa kotak P3K untuk mengobati luka hyura agar tidak terkena infeksi, perlahan tapi pasti chanyeol membubuhi tangan hyura dengan obat merah, "Aw..." hyura lirih karena obatnya masuk kedalam lukanya pasti sangat sakit, "tahan sebentar" chanyeol sambil menatap hyura teduh agar hyura tidak menggerakkan tangannya.

"terimakasih" hyura lirih pada chanyeol, "tak usah sungkan bagaimanapun juga aku adalah temanmu, sebagai teman lelaki pasti tidak suka melihat jika seorang wanita terluka" chanyeol sambil melilitkan perban di tangan lentik hyura, "tapi tanpa kau sadari aku sudah di lukai olehmu, chanyeol" batin hyura sambil menangis lirih, tapi air mata hyura tepat jatuh di tangan chanyeol yang sedang mengobati tangan hyura, "jangan menangis, akan ku coba untuk menjadi pendamping hidup, tapi maaf jika aku sudah membuatmu bersedih" chanyeol sadar jika dirinya yang salah dan sudah membuat wanita di sampingnya menahan tangis, "tidak apa chanyeol, aku menangis bukan karenamu tapi karena jariku sedikit sakit" hyura bohong.

"bohong", "tidak, sumpah" hyura sambil menggeleng kepalanya begitu polos, "lucunya, benar nafsuku menggila dan ingin ku peluk tubuhnya jika seperti ini" batin chanyeol menggila karena sikap hyura, chanyeol pun salting dan langsung menjauhi hyura untuk menaruh kotak P3Knya tadi.
"tidak boleh jika aku seperti ini, meski dia istriku tapi aku tidak tega jika harus melihatnya menjadi pelampiasan nafsuku saja" chanyeol membatin dan kembali ke kamarnya, sebelum chanyeol sampai ke kamarnya chanyeol melihat hyura sedang mengipas2 tubuhnya karena kepanasan, dengan terpampang jelas dada hyura sedikit terbuka hingga *hnya kelihatan sedikit.
'aah!' wajah chanyeol kini merah merona karena nafsunya sedikit membuncah, chanyeol memperhatikan hyura tanpa mengedipkan mata, dengan perlahan tapi pasti chanyeol mendekati hyura dan duduk di samping hyura, tanpa melirik yang lain selain dada hyura. "dia kenapa? kenapa menatapku seperti itu?" hyura heran sambil melirik chanyeol yang kini di sampingnya.
dengan cepat tangan chanyeol melayang ke arah dada hyura dan, "dadamu kelihatan, kau menggodaku eoh?" ucap chanyeol karena sudah sadar sambil merapatkan kerah baju hyura yang terbuka agar tertutup kembali....
"eoh! m...maaf" hyura gugup

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang